Selasa 15 Mar 2022 12:31 WIB

Banjir Sebabkan 1.500 Warga Banyumas Mengungsi

BPBD sudah kirim perahu karet dan akan membuka dapur umum.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Warga memindahkan motor roda dua dari kawasan terendam banjir menggunakan rakit darurat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Warga memindahkan motor roda dua dari kawasan terendam banjir menggunakan rakit darurat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan lebat sejak Senin (14/3/22) pagi telah menyebabkan sejumlah titik di Kabupaten Banyumas mengalami banjir. Sebanyak 1.500 warga terpaksa harus mengungsi.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Gatot Eprie mengatakan, lokasi yang mengalami banjir tersebar di tiga titik yaitu Gebangsari Kecamatan Tambak, Kedungpring di Kecamatan Kemranjen, dan Pandak di Kecamatan Sumpiuh.

Baca Juga

"Ada 1.500 warga yang mengungsi. BPBD sudah kirim perahu karet dan akan membuka dapur umum," ujar Gatot Eprie kepada Republika.co.id, Selasa (15/3/22).

Menurut Gatot, penyebab banjir adalah hujan intensitas tinggi, sehingga tiga sungai tidak mampu menambung debit air hujan dan menyebabkan luapan. Tiga sungai tersebut adalah Kali Sengon di Desa Pandak, Kali Kecepak Desa Gebangsari dan Kali Gatel di Desa Kedungpring. 

Untuk titik pengungsian di Desa Gebangsari Kecamatan Tambak yaitu di Bale Pertemuan Desa Gebangsari. Saat ini sebanyak 500 orang di wilayah tersebut masih dalam proses evakuasi di sana.

Untuk lokasi pengungsian di Desa Pandak Kecamatan Sumpiuh, yaitu di masjid setempat dengan jumlah pengungsi 200 orang. Sementara itu, tim BPBD masih menuju lokasi di Desa Prembun, Kecamatan Tambak. "Karena lokasi pengungsian di Desa Pandak tergenang banjir, rencana akan dipindah," ujarnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement