Senin 14 Mar 2022 19:27 WIB

Juru Runding Ukraina: Perundingan dengan Rusia Hari Ini Sulit

Sementara perundingan berjalan, peperangan masih berlanjut di sejumlah wilayah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Barikade memblokir sebagian jalan utama di depan Lapangan Maidan, hampir kosong selama alarm serangan udara di Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022.
Foto: AP/Felipe Dana
Barikade memblokir sebagian jalan utama di depan Lapangan Maidan, hampir kosong selama alarm serangan udara di Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perundingan antara Rusia dan Ukraina pada Senin (14/3/2022) telah dimulai. Menurut penasihat presiden dan perunding Ukraina Mykhailo Podolyak, komunikasi antara kedua belah pihak sulit, namun terus berlanjut.

Hal tersebut dikatakannya melalui Twitter beserta foto-foto proses perundingan kedua belah pihak yang dilakukan secara virtual. "Partai secara aktif mengekspresikan posisi tertentu mereka. Komunikasi sedang diadakan namun sulit. Alasan perselisihan adalah sistem politik yang terlalu berbeda," katanya.

Baca Juga

Sementara perundingan berjalan, peperangan masih berlanjut di sejumlah wilayah Ukraina. Moskow memperluas serangannya pada Ahad dengan serangan di pangkalan dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia.

Ukraina mengatakan 35 orang tewas di pangkalan itu sementara Moskow mengatakan hingga 180 "tentara bayaran asing" tewas dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan. Ukraina juga melaporkan serangan udara baru di bandara di barat negara itu pada Senin (14/3/2022).

Pihak berwenang Ukraina mengatakan, dua orang tewas dan tujuh terluka setelah pasukan Rusia menyerang sebuah pabrik pesawat. Satu orang lagi tewas ketika sebuah bangunan tempat tinggal ditembaki.

Pabrik pesawat Antonov adalah yang terbesar di Ukraina dan terkenal karena memproduksi banyak pesawat kargo terbesar di dunia.

Pemerintah kota Kiev mengatakan kebakaran besar terjadi setelah pemogokan di pabrik. Satu orang tewas dan tiga luka-luka ketika bangunan tempat tinggal itu dihantam.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement