Senin 14 Mar 2022 18:12 WIB

Merapi Masih Terus Keluarkan Lava

Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran-guguran lava dan awan panas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Merapi Masih Terus Keluarkan Lava (ilustrasi).
Foto: AP/Ranto Kresek
Merapi Masih Terus Keluarkan Lava (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali melandai usai terjadinya guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 5.000 meter 9-10 Maret 2022. Namun, erupsi efusif berupa guguran lava pijar memang masih terus terjadi.

Pada 14 Maret 2022 periode pengamatan 00.00-06.00, teramati enam guguran lava pijar yang terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya. Selain itu, terjadi 25 kali gempa guguran dan satu kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga

Kemudian, pada periode pengamatan 06.00-12.00, teramati tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya. Lalu, terjadi gempa guguran 13 kali berdurasi 54,9-97,5 detik, amplitudo 3-11 milimeter.

"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah-sedang ke arah barat. Suhu udara 14-19 derajat celcius, kelembaban udara 74-91 persen dan tekanan udara 568-687 milimeter merkuri," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Yulianto, Senin (14/3/2022).

Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran-guguran lava dan awan panas. Di sektor selatan meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Sungai Krasak dan Sungai Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Kemudian, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik ketika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah-daerah potensi bahaya yang sudah ditetapkan. Serta, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat hujan.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujar Yulianto.

Kondisi serupa terjadi pada periode pengamatan 13 Maret 2022. Teramati guguran lava pijar 20 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya. Lalu, empat kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.

Terjadi pula 103 gempa guguran dan satu gempa fase banyak. Deformasi, laju rata-rata EDM Babadan sebesar 0,2 centimeter per hari dalam tiga hari. Asap warna putih, intensitas sedang-tebal ketinggian 400 meter di atas puncak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement