Selasa 15 Mar 2022 03:20 WIB

Video Guru Swedia Menindas Siswi Muslim Imigran Picu Kemarahan

Guru bahasa tersebut telah diskors dan diselidiki.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
 Orang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah di sepanjang sisi dermaga Standvagen di Stockholm, Swedia, 20 November 2020. Video Guru Swedia Menindas Siswi Muslim Imigran Picu Kemarahan
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg SWEDEN OUT
Orang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah di sepanjang sisi dermaga Standvagen di Stockholm, Swedia, 20 November 2020. Video Guru Swedia Menindas Siswi Muslim Imigran Picu Kemarahan

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Sebuah video yang menunjukkan seorang guru Swedia bertindak kasar dan menindas siswi Muslim di kelas imigran menjadi viral di media sosial pada Sabtu (12/3/2022). Video tersebut memicu protes dan kemarahan publik sehingga mendorong otoritas Swedia untuk melakukan penyelidikan.

Pihak berwenang Swedia mengatakan guru di kelas imigran itu telah diskors dan telah diperiksa oleh pihak berwenang. Video tersebut diduga difilmkan di kelas bahasa untuk pengungsi di pelabuhan Malmo, Swedia.

Baca Juga

Dalam video tersebut, seorang guru perempuan paruh baya berteriak dalam bahasa Swedia di kelasnya kepada siswi Muslimah yang mengenakan jilbab. Kemarahan guru tersebut tampaknya dipicu oleh ketidakmampuan atau rasa malu seorang siswi menyebutkan alat kelamin pria dalam bahasa Swedia. "Apa yang dimiliki seorang pria? Apa namanya? Katakan!" teriak guru sambil memukul meja siswa dengan telapak tangannya, dilansir di Al Araby, Ahad (13/3/2022).

"Saya takut, saya ingin pergi," terdengar seorang mahasiswi berkata. Mengarahkan kemarahannya kepada siswa tersebut, guru tersebut meneriakinya secara keras dan menolak mengizinkannya meninggalkan kelas.

Setelah viral di media sosial, pihak berwenang Swedia segera membuka penyelidikan atas insiden tersebut. "Semua diskriminasi dan pelanggaran terhadap siswa dilarang menurut hukum Swedia," kata pemerintah Swedia, Sabtu.

Menurut kepala sekolah khusus imigran di sekolah tersebut, guru yang ada di video itu telah digantikan oleh guru pengganti. Pihak sekolah juga telah menawarkan fasilitas konseling kepada siswa yang mengalami trauma atas insiden ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement