Senin 14 Mar 2022 15:33 WIB

Mendarat dekat Masjid Ukraina, Roket Rusia tak Sampai Hancurkan Masjid

Sebuah masjid di Ukraina terkepung serangan Rusia.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Mendarat dekat Masjid Ukraina, Roket Rusia tak Sampai Hancurkan Masjid. Foto:   Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol Ukraina
Foto: istimewa
Mendarat dekat Masjid Ukraina, Roket Rusia tak Sampai Hancurkan Masjid. Foto: Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID,ANTALYA -- Turki mendapat kabar bahwa sebuah masjidnya yang berada di kota Mariupol, Ukraina terkepung dan sebuah rudal jatuh didekatnya.

Melansir di laman trtworld.com, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mendapat laporan bahwa daerah di sekitar masjid tersebut terkena tembakan roket. Cavusoglu berharap warga Turki yang terjebak di dalam masjid tersebut dapat segera dievakuasi.

Baca Juga

Pernyataan tersebur dia sebutkan dalam konferensi pers yang mengakhiri Forum Diplomasi Antalya di Turki selatan Ahad (13/3/2022).  Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengkonfirmasi bahwa masjid itu utuh setelah laporan tentang pendaratan roket 700 meter dari masjod.

"Dalam panggilan telepon saya dengan Tuan Lavrov, saya ... meminta dukungannya untuk mengevakuasi warga negara kita ini di Mariupol," kata Cavusoglu, merujuk pada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. 

Dia menambahkan Turki telah berbagi informasi dengan Rusia tentang warganya yang terjebak di daerah yang telah dimasuki pasukan Rusia.

"Beberapa hari ini kami mengirim bus ke sana, tetapi karena bentrokan terus berlanjut di kota, bus tidak bisa masuk," kata Cavusoglu.

Namun mereka terkendala jaringan telepon seluler yang terganggu selama bentrokan terus berlanjut. Mereka merasa kesulitan bahkan jika terus menunggu kemungkinan evakuasi akan sulit dilakukan. 

Cavusoglu lebih lanjut menginformasikan bahwa setidaknya 14.480 warga Turki telah dievakuasi dari Ukraina sejak dimulainya konflik pada 24 Februari.

Menteri luar negeri Turki menekankan perlunya gencatan senjata dan menerapkan prinsip kemanusiaan, termasuk di kota Mariupol. Masalah tersebut dibahas pada pertemuan trilateral dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina di Antalya pada Rabu,(9/3/2022). 

Cavusoglu mengatakan diplomasi terus dilakukan di acara tersebut selama empat hari terakhir. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah mengadakan 11 pertemuan bilateral di sela-sela forum, sementara Cavusoglu sendiri mengadakan 67 pertemuan.

Mengutip pidato pembukaan Presiden Erdogan pada Jumat (11/3/2022), Cavusoglu mengatakan forum tersebut berfokus pada bagaimana memanfaatkan diplomasi dengan lebih baik dengan tujuan untuk menghilangkan ketidaksetaraan global.

Dia juga mencatat bahwa Turki menyambut baik pembicaraan yang diadakan di Forum Diplomasi Antalya yang berkontribusi pada diplomasi dan dialog.

Dia pun menyebutkan pendapat Menteri Armenia, Ararat Mirzoyan. Cavusoglu mengatakan menteri Armenia menyuarakan kesediaan Yerevan untuk meluncurkan pembicaraan damai dengan Azerbaijan.

Mengenai hubungan dengan Afghanistan, Cavusoglu menyatakan Turki tidak terburu-buru untuk mengakui pemerintahan sementara negara itu, dan sedang menunggu, seperti banyak negara lain, bagi Kabul untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Sumber:

https://www.trtworld.com/turkey/cavusoglu-t%C3%BCrkiye-hopes-its-citizens-can-be-evacuated-from-ukraine-mosque-55480

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement