Senin 14 Mar 2022 05:59 WIB

Pembangunan Kawasan Shrimp Estate Percepat Pemulihan Ekonomi Daerah

Pembangunan shrimp estate akan jadi model nasional usaha tambak udang vaname

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran konsisten dan berkomitmen, terus bergerak cepat melakukan terobosan-terobosan yang inovatif dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Humas Pemprov Kalteng
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran konsisten dan berkomitmen, terus bergerak cepat melakukan terobosan-terobosan yang inovatif dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIMANTAN TENGAH--Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran konsisten dan berkomitmen, terus bergerak cepat melakukan terobosan-terobosan yang inovatif dalam upaya pemulihan ekonomi daerah di tengah pandemi Covid-19. Inovasi yang dilakukan antara lain melakukan percepatan pembangunan kawasan tambak udang vaname shrimp estate Kalimantan Tengah dengan lokasi tahap pertama di Kabupaten Sukamara tepatnya di Desa Sei. Raja Kecamatan Jelai.

Selanjutnya pada tahun 2023, shrimp estate akan dibangun di Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Kemudian di tahun 2024 Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Pulang Pisau mendapat giliran berikutnya.

Baca Juga

Gagasan cerdas dan cemerlang Sugianto dalam pembangunan shrimp estate sangat tepat mengingat Kalteng didukung potensi kelautan dan perikanan  dengan panjang garis pantai sekitar 703,91 km dan potensi laut mencapai 94.500 km2. Potensi kelautan tersebut berada di tujuh kabupaten pesisir yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Hal lain mengingat Kalimantan Tengah secara geografis beririsan  dengan Ibu Kota Negara Baru Nusantara  di Kalimantan Timur. 

“Potensi yang begitu besar itu tidak akan ada artinya bila tidak ada aksi untuk menggerakkan dan mengelola dengan serius.  Oleh karena itu dalam mengembangkan gagasan terhadap potensi kekayaan sumber daya alam, harus berangkat dari nawaitu yang tulus, yaitu untuk kesejahteraan rakyat,” ucap Gubernur  di Palangka Raya, Kamis (10/3).  

Pemilihan Sukamara sebagai lokasi shrimp estate tahap pertama cukup logis mengingat eksisting tambak yang dimiliki seluas 832 ha dengan lokasi perencanaan shrimp estate mencapai 1.999 ha. Pembangunan shrimp estate tahap pertama seluas 40,17 ha dan lokasi yang  dikembangkan ini  terintegrasi dengan wisata dan industri perikanan dengan kelengkapan fasilitas yang dibangun antara lain hatchery, cold storage, pabrik pakan, laboratorium kesling dan laboratorium nutrisi pakan. 

Model nasional

Gubernur memastikan bahwa pembangunan shrimp estate dapat menjadi model nasional yang memberikan dampak tumbuhnya pelaku usaha tambak udang vaname di Kalteng sehingga dapat mendorong pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah serta penyerapan tenaga kerja dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kita harus bangun kawasan shrimp estate terintegrasi yang saling terkait dengan industri perikanan, sehingga segala kebutuhan terhadap pengelolaan selesai di satu kawasan. Setelah itu dikembangkan menjadi kawasan wisata edukasi, secara tidak langsung kita membangun pusat pembelajaran pengelolaan shrimp estate di Kalteng. Saya meyakini ini akan menjadi model nasional” beber Sugianto. 

photo
Gagasan cerdas dan cemerlang Sugianto dalam pembangunan shrimp estate sangat tepat mengingat Kalteng didukung potensi kelautan dan perikanan dengan panjang garis pantai sekitar 703,91 km dan potensi laut mencapai 94.500 km2. - (istimewa)

 

Melalui APBD 2022 Kalimantan Tengah akan menggelontorkan dana untuk membangun shrimp estate tahap pertama sebesar Rp 85 miliar. Selain itu  akan dibangun jaringan listrik Saluran Utama Tegangan Menengah (SUTM) sepanjang 4 km, serta jaringan listrik dalam kawasan tambak berkolaborasi dengan PLN. Untuk menunjang tambak udang, pemprov akan melakukan peningkatan jalan Sukamara - Lunci – Jelai dengan anggaran Rp 80 miliar. 

“Saya yakin program shrimp estate ini bukan hanya menjadi daya ungkit perekonomian, tapi akan menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir Kalteng dan Kabupaten Sukamara menjadi triger daerah lain” tegas H Sugianto.

Dalam mengawal pembangunan, pendampingan teknis dan pengelolaan usaha klaster tambak udang vaname shrimp estate, Pemprov Kalteng akan menggandeng para ahli dan profesional,  antara tim ahli Universitas Gajah Mada (UGM), PT Central Proteina Prima Tbk Sidoarjo, termasuk Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dan konsultan yang berpengalaman.

“Pengelolaan tambak-tambak yang ada di kawasan shrimp estate, saya pastikan akan melibatkan masyarakat lokal melalui BumDes, kelompok pembudidaya ikan, koperasi dan kelompok usaha milenial. Sehingga masyarakat akan mendapat nilai tambah ekonomis dari program ini, karena sokoguru perekonomian itu terletak pada pemberdayaan masyarakat,” kata  Sugianto.

Gubernur menargetkan pada tahun ini sudah dilakukan  panen perdana shrimp estate, dan  akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk peresmian sekaligus melakukan panen perdana. Dirinya  berharap program shrimp estate di Kalteng didukung maksimal oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian terkait lainnya. 

Pasar global

Sugianto optimistis panen perdana nanti akan menjadi starting point dan momentum strategis pembangunan shrimp estate tahap selanjutnya di Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Timur pada tahun 2023 dapat di  bangun.

“Keberhasilan pembangunan shrimp estate menjadikan Kalteng dapat bersaing di industri perikanan nasional serta berkontribusi dalam merebut pasar global. Dan tidak kalah penting juga dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan IKN di Nusantara  Kalimantan Timur”, tambahnya. 

Untuk percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini  Pemprov sedang  memfasilitasi dan membina UKM ekspor produk kelautan dan perikanan terutama ikan lokal seperti ikan seluang, ikan hias botia, ikan betutu, dan ikan tapah yang sangat digemari oleh Negara Singapura, Malaysia, dan Jepang. 

Pada 18 Februari 2022 lalu, Gubernur meresmikan ekspor produk kelautan dan perikanan  bersama  Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah  Kabupaten/Kota. Sejalan dengan itu, Pemprov sedang membangun kampung-kampung budidaya ikan lokal antara lain  Kampung Budidaya Ikan Papuyu  di Kabupaten Pulang Pisau, Ikan Patin di Kabupaten Kapuas, Ikan Baung di Kota Palangka Raya, Ikan Jelawat di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Ikan Gabus di Kabupaten Kotawaringin Barat . n adv.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement