REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Industri film terus berkembang dan penggiatnya selalu menghadirkan karya beragam. Ada film independen dengan sasaran penonton domestik hingga sinema laris berbagai genre untuk penikmat film global.
Sementara film independen sering dibuat dengan anggaran minimal, tidak demikian dengan film dari studio besar. Dana pembuatannya bisa saja mencapai 100 juta dolar AS (setara dengan Rp 1,43 triliun).
Bahkan, ada film-film termahal yang menghabiskan lebih dari itu demi mencapai aspek sinematik dalam visi sutradara. Ini menunjukkan betapa industri film telah dikomersialisasi secara besar-besaran.
Dilansir di laman Farout Magazine, Ahad (13/3/2022), ada 10 judul film yang disinyalir sebagai deretan sinema termahal yang pernah diproduksi. Anggaran film dalam daftar telah disesuaikan dengan inflasi saat ini.
Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides ada di posisi pertama film termahal sepanjang masa. Saat diproduksi pada 2011, anggaran film sebesar 410,6 juta dolar AS dan jika disesuaikan dengan inflasi pada 2022 setara dengan 422 juta dolar AS (Rp 6,04 triliun).
Setelah film arahan sutradara Rob Marshall itu, sinema termahal kedua yakni Avengers: Age of Ultron rilisan 2015. Film besutan sutradara Joss Whedon tersebut memiliki anggaran produksi sebesar 386 juta dolar AS.
Menyusul Pirates of the Caribbean: At World’s End (362 juta dolar AS), Avengers: Endgame (356 juta dolar AS), dan Avengers: Infinity War (316 juta dolar AS). Titanic (312 juta dolar AS) ada di posisi keenam.
Angka yang sama dengan Titanic dipakai untuk anggaran film Spider-Man 3 arahan Sam Raimi, jika disesuaikan dengan inflasi. Selanjutnya, ada Justice League rilisan 2017 dengan dana 307 juta dolar AS.
Tangled menjadi satu-satunya film animasi dalam daftar. Anggaran pada 2010 sebesar 260 juta dolar AS, tapi dengan penghitungan konversi, film arahan Byron Howard dan Nathan Greno itu menghabiskan 299 juta dolar AS.
Terakhir, di posisi kesepuluh ada Harry Potter and the Half-Blood Prince yang disutradarai David Yates. Film keenam dari seri Harry Potter itu dirilis pada 2009 dengan anggaran produksi 292 juta dolar AS.
Terlihat jelas bahwa deretan film termahal merupakan bagian dari waralaba besar, termasuk film-film pahlawan super. Biaya yang tidak sedikit digunakan untuk menyajikan banyak adegan dengan efek CGI yang kompleks.
Sebagian besar film dirilis setelah 2010. Perkecualian terlihat di Spider-Man 3 rilisan 2007. Bahkan, film legendaris Titanic dirilis pada 1997, dengan bintang utama Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet.
Patut diingat bahwa anggaran film sama sekali tidak berbanding lurus dengan kualitas maupun penerimaan penonton. Buktinya, dua film Pirates of the Caribbean serta Age of Ultron gagal mengesankan penggemar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
