Jumat 11 Mar 2022 23:13 WIB

Permintaan Fogging dan Disinfektan ke PMI Cianjur Meningkat

Penyemprotan disinfektan dan fogging melibatkan 25 orang relawan.

Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, mendapat permintaan yang cukup tinggi untuk pengasapan atau fogging dan penyemprotan disinfektan. Peningkatan permintaan itu terjadi sejak dua pekan terakhir di sejumlah wilayah.

Sekretaris PMI Cianjur, Heri Hidayat di Cianjur, Jumat (11/3/2022) mengatakan setelah mendapat bantuan alat fogging dari PMI Pusat, pihaknya membuka layanan untuk masyarakat di berbagai wilayah. Terutama yang terjangkit demam berdarah dan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga

"Selama dua pekan terakhir, kami banyak menerima permintaan fogging dari berbagai wilayah terutama yang terjadi kasus DBD mulai dari Kecamatan Cianjur, Karangtengah dan beberapa kecamatan yang temuan kasusnya tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, untuk fogging dan penyemprotan disinfektan, pihaknya menurunkan 25 orang relawan yang juga bertugas mensosialisasikan tentang 3 M. Setiap harinya, tutur Heri, pihaknya mendapat permintaan yang dilayani sesuai urutan yang lebih dahulu mengajukan penyemprotan secara tertulis mulai dari desa hingga tingkat RT/RW. "Untuk satu hari, kami dapat melayani empat sampai enam titik penyemprotan," katanya.

Pihaknya mencatat sepanjang Januari 2022, terdapat 14 kasus DBD yang terjadi di Cianjur. Satu orang meninggal dunia. Sehingga untuk menekan kasus DBD, pihaknya tidak hanya melakukan fogging, namun juga menggencarkan sosialisasi agar warga lebih meningkatkan 3 M di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing untuk menghindari nyamuk berkembang biak. "Pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan untuk membunuh jentik kami tetap mengimbau warga rajin membersihkan lingkungan sekitar terutama dari sarang nyamuk seperti genangan air, bak penampungan dan benda yang dapat dijadikan tempat nyamuk berkembang biak," katanya.

Sedangkan untuk penyemprotan disinfektan, tambah dia, banyak datang dari pihak sekolah, perkantoran pemerintah dan swasta yang setiap hari tetap dilayani secara bergantian. "Untuk disinfektan di sekolah banyaknya dari sekolah negeri tingkat SD dan SMP yang akan kembali menggelar PTM terbatas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement