Jumat 11 Mar 2022 17:38 WIB

Sri Mulyani Catat Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Rp 128,1 Triliun

Hal ini turut menekan perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani catat aliran modal asing keluar dari Indonesia Rp 128,1 triliun.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani catat aliran modal asing keluar dari Indonesia Rp 128,1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah mencatat aliran modal keluar asing atau capital outflow dari Indonesia sebesar Rp 128,1 triliun pada April 2020. Hal ini turut menekan perekonomian akibat pandemi Covid-19. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pandemi Covid-19 juga memukul tingkat konsumsi masyarakat serta menunda aliran dana investasi ke Indonesia akibat terhentinya mobilitas masyarakat. "Itu capital outflow (Rp 128,1 triliun) hanya pada Maret 2020. Pandemi (Covid-19) tantangan terbesar pada abad ini. Pandemi menimbulkan dampak dahsyat, dunia tidak siap menghadapi situasi, segala aktivitas tiba-tiba harus berhenti," ujar Sri Mulyani saat webinar puncak Dies Natalis UNS ke-46, Rabu (11/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya pandemi Covid-19 mampu memangkas harga komoditas energi dan minerba. Antara lain anjloknya harga minyak mentah dunia akibat turunnya permintaan.

"Bahkan, harga minyak mentah dunia pernah mencapai minus 37 dolar dolar AS per barel pada April 2020. Kemudian harga saham dunia rontok seketika," ucapnya.

Dari sektor kesehatan, menurutnya, pandemi Covid-19 juga memakan korban jiwa tertinggi dibanding jenis pandemi lainnya. Dia mencatat, angka kematian global akibat Covid-19 mencapai enam juta jiwa.

"Sementara Flu Hong Kong hanya satu juta jiwa kematian, Flu Babi 200 ribu kematian, Ebola 11,3 ribu kematian," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut pandemi Covid-19 menjadi tantangan terbesar pada abad ini. Mengingat, dampaknya amat dahsyat terhadap sektor ekonomi maupun kesehatan. Dari sektor ekonomi, kata Sri Mulyani, pandemi Covid-19 mampu menghentikan aktivitas manusia berbagai penjuru dunia contohnya kota New York di Amerika Serikat tiba-tiba mendadak sepi.

"New York kota yang tidak pernah tidur, the city never sleep tiba tiba kosong dan sepi. Makkah al Mukarramah yang selalu penuh jemaah umroh dan haji ditutup dan menjadi sunyi. Jakarta jalan Sudirman dan Thamrin yang tidak pernah putus lalu lalang kendaraan seketika kosong," ucapnya.

Namun Sri Mulyani optimis dunia akan menemukan solusi untuk menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini seiring terus berkembangnya ilmu pengetahuan.

"Seperti ungkapan bahasa inggris yang tadi saya sampaikan no matters how long the winters, spring is sure to follow. Seberapapun panjang dan menekan Covid-19 yang begitu dahsyat maka penyembuhan dan pemulihan pasti terjadi," ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement