Jumat 11 Mar 2022 17:08 WIB

Penyidik Masih Lakukan Penelusuran Aset Doni Salmanan

Hingga saat ini penyidik belum bisa memastikan jumlah nilai aset yang akan disita.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko.
Foto: Dok Humas Polri
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli Handoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Bareskrim Mabes Polri masih terus melakukan penelusuran aset milik afiliator Quotex, Doni Salmanan. Hingga saat ini penyidik belum bisa memastikan jumlah nilai aset yang akan disita dari tangan tersangka kasus investasi bodong tersebut.

"Saat penyidik masih melakukan tracing aset milik DMT alias DS di Bandung," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Selain itu, kata Gatot, penyidik juga akan koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK. Koordinasi itu dilakukan untuk menelusuri aliran dana dari hasil kejahatan platform Qoutex, yang diduga sebagai aplikasi judi online berkedok trading.

Gatot mengatakan, saat ini sudah 26 saksi diperiksa atas investasi bodong berkedok trading forex platform Qoutex. Ke-26 saksi tersebut, masing-masing 18 saksi dan 8 saksi ahli. Adapun saksi ahli terdiri dari dua ahli bahasa, dua ahli ITE, tiga ahli Pidana, dan satu ahli investasi. 

Kemudian, Gatot mengatakan, penyidik juga bakal melakukan pemeriksaan tambahan terhadap korban investasi bodong platform Qoutex. Serta memeriksa orang terdekat Doni Salmanan, yaitu manajernya dan istri dari tersangka. "Maka direncanakan Senin (14/3) penyidik akan periksa manajer DS yaitu TJS dan istri DS yakni DNF," kata Gatot. 

Dalam perkara ini, Doni Salmanan disangkakan Pasal 5 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dia dilaporkan oleh pelapor berinisial RA dalam LP bernomor LP: B/0059/II/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement