Jumat 11 Mar 2022 14:42 WIB

Polisi Belum Pastikan Penyebab Kecelakaan Beruntun di Ungaran

Sebagian saksi masih mengalami trauma dan belum memungkinkan diminta keterangan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah kendaraan bermotor ringsek setelah terjadi kecelakanan beruntun di simpang Jalan Diponegoro dengan Jalan S Parmam, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (10/3). Kecelakaan yang di jalur utama kota Ungaran dan melibatkan sembilan kendaraan bermotor ini diduga akibat rem blong.
Foto: dok. Istimewa
Sejumlah kendaraan bermotor ringsek setelah terjadi kecelakanan beruntun di simpang Jalan Diponegoro dengan Jalan S Parmam, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (10/3). Kecelakaan yang di jalur utama kota Ungaran dan melibatkan sembilan kendaraan bermotor ini diduga akibat rem blong.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Satlantas Polres Semarang baru memeriksa satu orang saksi terkait dengan penanganan kecelakaan lalu lintas beruntun yang terjadi di simpang Jalan Diponegoro dengan Jalan S Parman, di lingkungan Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/3) petang.

Pasalnya, sejumlah saksi yang menjadi korban dalam kecelakaan yang melibatkan sembilan kendaraan bermotor ini masih dalam penanganan intensif oleh tim medis RSUD Gondo Suwarno, Ungaran. Termasuk pengemudi truk tronton yang diduga mengalami rem blong.

“Sebagian saksi juga masih mengalami trauma dan belum memungkinkan untuk dapat diminta keterangannya,” ungkap Kasatlantas Polres Semarang, AKP Rendi Johan Prasetyo, melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Semarang, Ipda Andy Taufan, di Ungaran, Jumat (11/3/2022).

Tak terkecuali dengan pengemudi truk tronton bermuatan sabun yang diduga mengalami rem blong, hingga akhirnya menabrak kendaraan bermotor lain yang berjalan searah di depannya. “Dengan demikian, lanjutnya, sampai hari ini polisi belum dapat memastikan penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut,” tegas dia.

Sampai hari ini, lanjut Andy, total korban yang menjalani perawatan intensif di RSUD Gondo Suwarno, Ungaran mencapai lima orang. “Mereka masih mendapatkan penagangan medis karena luka-luka serius yang dialami,” tambahnya.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di ruas Jalan Diponegoro Ungaran. Dugaan sementara kecelakaan yang melibatkan lima truk dan empat sepeda motor ini diduga dipicu truk tronton yang mengalami gangguan fungsi pengeremannya (blong).

Kecelakaan bermula saat truk tronton bermuatan sabun berjalan dari arah Bawen menuju ke Semarang. Saat memasuki batas kota Ungaran di Kelurahan Mijen, truk berjalan oleng dan menyenggol sebuah truk tanpa bak dan menabrak truk Colt Diesel bermuatan batu bolder di depan kampus Universitas Ngudi Waluyo (UNW).

“Akbat tabrakan ini, truk bermuatan batu bolder terguling dengan posisi melintang hingga muatannya tercecer di badan jalan,” jelas Ipda Andy Taufan.

Setelah menabrak truk bermuatan Colt Diesel, truk tronton masih terus melaju tak terkendali hingga akhirnya menabrak sebuah dumptruck bermuatan pasir dan sepeda motor yang tengah berhenti di lampu pengatur lalu lintas simpang Jalan Diponegoro dengan Jalan S Parman, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi tabrakan sebelumnya.

Truk tronton baru berhenti setelah terperosok di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Sekolah Teologi Abdiel. Sementara dumptruck yang ditabrak terpental dan menabrak dua sepeeda motor dan truk kontainer di depannya.   

Upaya evakuasi para korban yang terjepit serta kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini berlangsung selama kurang lebih lima jam. “Selain melakukan evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan, petugas juga harus membersihkan muatan yang tercecer di badan jalan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement