Jumat 11 Mar 2022 14:29 WIB

Ricuh Demo Mahasiswa Papua di Kemendagri, Kapolsek: Satu Polisi Jadi Korban Pemukulan

"Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan," kata Maulana.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom (tengah).
Foto: Prayogi/Republika.
Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi yang digelar para mahasiswa Papua di dekat kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jalan Veteran Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022) ricuh. Para demonstran nekat menerobos barikade aparat untuk merangsak kantor Kemendagri.

Akibat kericuhan itu, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon terluka terkena pukulan. "Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom saat dikonfirmasi, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Menurut Maulana, anggota polisi tersebut mengalami luka robek dibagian kepala. Saat ini, korban AKBP Ferikson sedang dilakukan tindakan medis.

"Mengakibatkan luka robek di kepala," kata Maulana.

 

Diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa itu merupakan buntut rencana pemerintah dalam hal ini Kemendagri melakukan pemekaran di Provinsi Papua menjadi enam wilayah administrasi. 

Rencananya akan ada enam provinsi yang diusulkan menjadi daerah otonomi baru itu antara lain Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri. Rencana itu mengacu pada pada Undang-undang Otonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2021. 

Pemerintah mengeklaim pemekaran tersebut bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat. Kemudian juga disebut dapat  mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua atau OAP. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement