Singapura Kembali Gelar Bazar Ramadhan dengan Skala Kecil

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 12 Mar 2022 05:05 WIB

Ilustrasi Bazar Ramadhan. Singapura Kembali Gelar Bazar Ramadhan dengan Skala Kecil Foto: Fakhri Hermansyah Ilustrasi Bazar Ramadhan. Singapura Kembali Gelar Bazar Ramadhan dengan Skala Kecil

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bazar Ramadhan yang populer dan ikonik di Geylang Serai, Singapura akan kembali digelar tahun ini. Selama dua tahun berturut-turut sebelumnya, kegiatan rutin ini dibatalkan karena penyebaran Covid-19.

Dalam sebuah dokumen tender disebutkan Asosiasi Rakyat (PA) menyerukan kegiatan "Geylang Serai Hari Raya Shopping Experience 2022" akan berlangsung dari 2 April hingga 2 Mei, sepanjang bulan puasa Ramadhan tahun ini.

Baca Juga

Bazaar yang akan dibuka mulai pukul 13.00 hingga 23.00 waktu setempat ini akan dibuat dengan skala lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ekspo ini akan terdiri dari dua zona di dekat gedung Wisma Geylang Serai, dengan maksimal 20 kios di setiap zona.

PA juga menyebut sedang mencari penyedia layanan yang dapat memberikan kemiripan bazaar (sebagaimana adanya) selama hari-hari pra-Covid-19 untuk pembeli dan pengecer, sambil mempertahankan langkah-langkah manajemen yang aman dan menyediakan lingkungan yang bersih.

"Vaksinasi-Differentiated Safe Management Measures (VDS) akan diterapkan untuk masuk ke Geylang Serai Hari Raya Shopping Experience 2022," kata asosiasi tersebut dikutip di The Straits Times, Jumat (11/3/2022).

Mereka ingin bazaar ini memberikan pengalaman yang aman, terukur dan menyenangkan bagi pengunjung, melalui kurasi warung tematik dan campuran perdagangan yang terkait erat dengan Ramadhan dan Hari Raya, yang jatuh pada 3 Mei. Menurut dokumen tersebut, ada beberapa persyaratan dan kehati-hatian yang harus diperhatikan oleh setiap kios di bazaar.

Di antara aturan itu adalah setidaknya tiga dari lima warung harus menjual makanan tradisional Hari Raya/Ramadhan, warung lainnya bisa menjual makanan kontemporer, tidak boleh ada lebih dari delapan warung makan, serta setidaknya empat dari lima warung non-makanan harus melayani barang-barang yang terkait dengan perayaan, seperti pakaian dan aksesori. Warung-warung lainnya diizinkan menjual jenis produk lain.

Sebelum pandemi Covid-19 memaksa penyelenggara membatalkan bazaar, beberapa anggota komunitas dan warganet berkomentar bazaar itu kehilangan identitas budayanya karena menjual lebih sedikit barang tradisional demi yang lebih kontemporer. "Aturan ini bertujuan melestarikan perayaan Hari Raya selama Ramadhan, menjadi inklusif dan semangat menarik komunitas etnis lain untuk menghargai budaya Melayu,” kata PA mengacu pada pengalaman belanja tahun ini.

Perincian lain tentang acara tersebut termasuk bagaimana semua trotoar di dua zona harus selebar tiga meter dan maksimal hanya dua penjaga yang diizinkan berada di dalam kios pada waktu tertentu. Selain itu, harus disediakan titik layanan pelanggan yang telah ditentukan sebelumnya untuk memungkinkan maksimal empat pelanggan pada waktu tertentu. Semua petugas kebersihan, staf pendukung, serta pemilik kios juga harus melakukan pemeriksaan suhu sendiri dua kali sehari. 

https://www.straitstimes.com/singapore/ramadan-bazaar-at-geylang-serai-to-return-this-year-but-scaled-down