Jumat 11 Mar 2022 09:13 WIB

Minyak Goreng di Kabupaten Rejang Lebong Langka, Pedagang Minta Solusi ke Pemerintah

Setiap hari toko pedagang sembako didatangi konsumen yang menanyakan minyak goreng.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Salah satu stok minyak goreng yang dipajang penjual di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Jumat (25/2/2022).
Foto: Republika/Eva Rianti
Salah satu stok minyak goreng yang dipajang penjual di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Jumat (25/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kalangan pedagang bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, berharap, pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan minyak goreng yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan. Dia menjelaskan, kelangkaan minyak goreng bukan hanya terjadi di Rejang Lebong, melainkan hampir di seluruh daerah di Tanah Air.

"Kami harapkan pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan minyak goreng ini, karena yang terkena dampaknya bukan hanya konsumen tetapi kami pedagang juga," kata Liza pemilik toko bahan kebutuhan pokok Jhon Cabe di kawasan Pasar Atas Curup,Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Kamis (11/3/2022).

Setiap hari toko-toko pedagang bahan kebutuhan pokok didatangi konsumen yang menanyakan minyak goreng. Sementara stok mereka sudah habis dan tidak dapat pasokan dari distributor, kalau pun dapat pasokan jumlahnya sangat sedikit. Sepanjang terjadi kenaikan harga jual minyak goreng di wilayah itu toko miliknya paling tinggi menjual minyak goreng kemasan Rp 16.000 per liter.

Harga itu masih sangat wajar karena mereka menerimanya dengan harga beli dari sales distributor lebih dari Rp 14.000 per liter. Liza berharap, kondisi pasar yang tidak normal bisa cepat pulih. Sehingga, hal itu bisa membantu meringankan konsumen dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang terjangkau.

Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi mengimbau distributor minyak goreng dan sembako yang ada di daerahnya agar segera mendistribusikan barangnya kepada pedagang. Sehingga tidak terjadi penumpukan atau penimbunan barang di gudang.

"Sekarang tinggal bagaimana komunikasi antara pedagang dengan distributor untuk mendapatkannya. Yang jelas kita minta para distributor sembako dan minyak goreng ini jika sudah mendapatkan pasokan agar segera mendistribusikannya kepada para pedagang," terang Syamsul.

Untuk membantu menstabilkan harga jual dan ketersediaan minyak goreng, Pemkab Rejang Lebong bekerja sama dengan pengusaha sembako akan menggelar operasi pasar pada 11-12 Maret 2022 di empat lokasi berbeda. Ditargetkan dengan kegiatan itu maka harga sembako, khusunya minyak goreng di masyarakat bisa stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement