Jumat 11 Mar 2022 08:57 WIB

Badan Pangan Nasional: Peternakan Sapi Lokal Jatim Siap Isi Pasar Nasional

Sapi-sapi dari Jawa Timur merupakan hasil inseminasi buatan program Kementan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja membersihkan sapi di tempat penggemukan sapi di Desa Sukoanyar, Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan mobilisasi daging sapi lokal khususnya dari wilayah Jawa Timur akan segera mengisi pasar-pasar yang menjadi pusat permintaan konsumen.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani/YU
Pekerja membersihkan sapi di tempat penggemukan sapi di Desa Sukoanyar, Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan mobilisasi daging sapi lokal khususnya dari wilayah Jawa Timur akan segera mengisi pasar-pasar yang menjadi pusat permintaan konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) memastikan mobilisasi daging sapi lokal khususnya dari wilayah Jawa Timur akan segera mengisi pasar-pasar yang menjadi pusat permintaan konsumen. NFA menyatakan, mobilisasi itu akan melibatkan BUMN, BUMD, serta asosiasi pengusaha.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, sapi-sapi dari Jawa Timur merupakan hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian yang cukup berhasil."Seperti janji kita semua kita akan mobilisasi sapi dari Jawa Timur untuk pemenuhan kebutuhan sapi di pasar-pasar Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Arief dalam keterangan resminya, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Mobilisasi sapi produksi lokal itu akan melibatkan beberapa pihak seperti BUMD DKI Dharmajaya, BUMN PT Berdikari, Asosiasi Pedagang Sapi Indonesia (APDI) serta Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI).

"Tiga Provinsi ini bisa kita cover mudah-mudahan angkanya baik, sehingga peternak di daerah Jawa Timur termasuk Kediri dan beberapa sentra produksi sapi lainnya seperti Lamongan dan sentra produksi lainnya kita bisa bantu peternak dengan harga yang baik juga," katanya menambahkan.

 

Lebih lanjut, Arief menuturkan, BUMN sektor peternakan lainnya yang memiliki fasilitas kandang sapi dipastikan siap menampung ternak sapi. NFA bersama Kementerian BUMN juga segera merevitalisasi kandang-kandang sapi agar siap menampung pasokan khusus untuk kebutuhan sekitar Jabodetabek.

Ia menerangkan, dari hasil peninjauan sapi lokal di Jatim, rata-rata berat ternak mencapai 500 kg-700 kg per ekor sehingga sangat mampu untuk membantu mengisi pasar. “Biasanya sapi-sapi produksi lokal ini kesulitan mencari pasar, sekarang kita coba dekatkan dengan marketnya bersama BUMN, Asosiasi Pedagang dan pelaku usaha lainnya," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah mengatakan, pihaknya bersama Badan Pangan Nasional, mitra BUMN, BUMD dan asosiasi pemotong daging serta pedagang telah memastikan ketersediaan sapi produksi lokal memenuhi komoditas daging sapi.

“Intinya kita ingin memvalidasi apakah benar ada sapi atau nggak, ini baru satu titik lokasi di Jawa Timur, belum area lainnya di daerah Jawa Tengah untuk kita sama-sama ingin melihat memvalidasi data itu betul atau tidak, ada barang atau tidak," jelas Nasrullah.

Pihaknya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panic buying untuk komoditas daging. Sebab, dipastikan stok cukup dan saatnya sapi rakyat sapi produksi dalam negeri mengisi sentra-sentra konsumen yang ada di Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement