Kamis 10 Mar 2022 23:02 WIB

Ajak Lestarikan Sarung, Pemkab Bandung: Demi Gairah Industri Tekstil

Pelestarian sarung perlu diiringi dengan inovasi para pengusaha industri tekstil.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menilai salah satu jenis pakaian yang menjadi warisan budaya Indonesia yaitu sarung perlu dilestarikan. (ilustrasi)
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menilai salah satu jenis pakaian yang menjadi warisan budaya Indonesia yaitu sarung perlu dilestarikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menilai salah satu jenis pakaian yang menjadi warisan budaya Indonesia yaitu sarung perlu dilestarikan. Tujuannya, agar membangkitkan kembali gairah industri tekstil. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan Kecamatan Majalaya merupakan sentra produsen sarung di Kabupaten Bandung yang cukup dikenal pada masanya. Dengan begitu, menurutnya, pelestarian sarung ini perlu diiringi dengan inovasi para pengusaha industri tekstil.

Baca Juga

"Kualitas sarung Majalaya cukup bagus, sehingga dibutuhkan kreativitas para pengusaha sarung dalam menghadapi perkembangan zaman," kata Marlan di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).

Adapun Forum UMKM Nuswantara (FUN) menggelar Festival Sarung Majalaya di The Matic Mall di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis. Festival tersebut digelar dalam rangka membangkitkan kembali perekonomian kawasan Majalaya yang sempat dikenal sebagai "kota dolar" karena produsen sarung.

Selain pameran sarung dengan berbagai motif dan corak, festival itu menyuguhkan pertunjukan busana dengan mengusung tema busana yang terbuat dari sarung asal Majalaya. Kemudian berbagai pagelaran seni budaya Sunda, di antaranya pencak silat juga turut digelar bertemakan sarung.

"Melalui festival sarung Majalaya ini diharapkan dapat membangkit kembali sarung Majalaya, sebelumnya sarung Majalaya sangat terkenal," kata Marlan.

Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, mengatakan pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi para produsen sarung. Maka ia mendorong agar para produsen sarung untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas untuk mempertahankan bisnisnya. 

"Untuk itu, dalam pemasarannya bisa memanfaatkan media sosial atau aplikasi," kata Emma.

Dia juga berencana membangun galeri sarung di Kabupaten Bandung, sebagai ajang atau tempat promosi sarung asal Majalaya dan sekitarnya. "Produksi sarung Majalaya menjadi bagian dari identitas kebangsaan. Sehingga dalam proses pemasarannya dilakukan mulai dari hulu sampai hilir," kata Emma.

Ia pun berharap dengan adanya festival tersebut menjadi momentum untuk mempromosikan sarung sebagai warisan budaya Indonesia. Selain dapat menghidupkan usaha sarung, menurutnya, produk sarung merupakan bagian dari gaya hidup modern serta dapat memberdayakan ekonomi masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement