Kamis 10 Mar 2022 22:37 WIB

Konsultan Geriatri: Vaksin Covid-19 Terbukti Bermanfaat Bagi Lansia

Vaksinasi Covid-19 lansia berjalan lambat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga lanjut usia (lansia) saat kegiatan Percepatan Vaksinasi untuk Lansia di Kampung Curug, Serang, Banten, Kamis (24/2/2022). Vaksinasi Covid-19 terbukti bermanfaat bagi lansia.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga lanjut usia (lansia) saat kegiatan Percepatan Vaksinasi untuk Lansia di Kampung Curug, Serang, Banten, Kamis (24/2/2022). Vaksinasi Covid-19 terbukti bermanfaat bagi lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan geriatri Kuntjoro Harimurti mengungkap, ada beberapa manfaat yang bisa didapat kelompok lanjut usia (lansia) ketika mereka mendapatkan vaksin Covid-19. Ia mengatakan, manfaat itu bisa dilihat dari program vaksin Covid-19 sudah berjalan setahun lebih.

Pihaknya mengumpulkan bukti dan sudah melaporkan bahwa kelompok lansia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 ternyata lebih sedikit yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Di samping itu, jumlah lansia yang sudah divaksinasi kemudian masuk ke rumah sakit akibat Covid-19 juga lebih sedikit.

Baca Juga

"Tak hanya itu, jumlah lansia yang sudah divaksinasi namun harus mendapatkan perawatan intensif, bahkan yang meninggal dunia, juga lebih sedikit (berkat vaksinasi)," ujar Kuntjoro saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema "Mengapa Kelompok Rentan Perlu Segera Divaksin Covid-19?", Kamis (10/3/2022) malam.

Kuntjoro mengatakan,, bukti dan data ini sudah cukup untuk menjadi dasar bagi tenaga kesehatan memberikan edukasi dan pengertian kepada masyarakat, lansia, dan keluarga bahwa vaksin Covid-19 sangat bermanfaat. Terkait vaksin Covid-19 untuk lansia berjalan lambat, dirinya mengakui saat usia lanjut memang terjadi proses perubahan semua aspek, termasuk keberadaan penyakit penyerta (komorbid).

"Karena proses menua, biasanya orang semakin mudah memiliki komorbid dan bisa lebih banyak menderita (komorbid)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement