Kamis 10 Mar 2022 21:32 WIB

Aksi Bank BJB Menuju Elite Bank dan Raksasa BPD

Minat KUB dengan Bank BJB memicu lahirnya super holding BPD

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kedua kanan), Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania (kedua kiri), dan Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank BJB Rio Lanasier (kanan) saat menjadi pembicara di live Youtube Mirae Asset dengan topic ‘Kamu Beli Saham Apa’, Kamis (10/3).
Foto: Istimewa
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi (kedua kanan), Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania (kedua kiri), dan Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank BJB Rio Lanasier (kanan) saat menjadi pembicara di live Youtube Mirae Asset dengan topic ‘Kamu Beli Saham Apa’, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank BJB terus menancapkan pengaruhnya melalui sejumlah aksi korporasi untuk menjadi kelompok bank terbesar di Tanah Air. Antusias sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menjalin kerja sama Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank BJB, memicu lahirnya raksasa BPD di bawah nahkoda Bank BJB.

Hal itu disampaikan jajaran direksi Bank BJB saat menjadi pembicara live Youtube Mirae Asset dengan topik ‘Kamu Beli Saham Apa’, Kamis (10/3). Hadir selaku pembicara, Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi, Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania, Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank BJB Rio Lanasier.

Dalam paparannya, Yuddy menyebutkan, Bank BJB terus menggenjot pendapatan utama, baik dari segmen konsumer, korporasi, UMKM, komersial, dan penetrasi keuntungan dari fee based income layanan digital. ‘’Ke depannya, kami ada rencana yang saat ini sedang intense dibicarakan dengan BPD lain. Rencana ini seiring ketentuan terbitnya POJK bahwa BPD harus memiliki modal inti minimal Rp 3 triliun,’’ ujarnya.

Kalau tidak terpenuhi, maka BPD tersebut akan turun kelas. Namun dari POJK ini ada esepsi, yaitu BPD bisa berkumpul atau membuat KUB. Esepsi itulah yang memicu banyak BPD ingin berkolaborasi dengan Bank BJB.

KUB ini nantinya akan membawa Bank BJB menjadi holding BPD. Saat ini sudah ada lima BPD yang hangat berkomunikasi dengan Bank BJB. ‘’KUB ini akan menjadi fokus kami, terutama dalam pemanfaatan digitalisasi oleh BPD lainnya,’’ tambah Yuddy.

Menurut Yuddy, Bank BJB saat ini telah menyiapkan Capex (capital expenditure) hingga Rp 500 miliar, untuk memperkuat digitalisasi layanan keuangan. Perseroan berkomitmen untuk mengoptimalkan belanja Information Technology (IT).

Tak hanya itu, pihaknya juga terus memperkuat layanan keuangan dari sisi pembiayaan. Di antaranya dengan menggulirkan bjb Indah (Infrastruktur Daerah), dan memfasilitasi pinjaman modal bagi pemerintah daerah. Dengan demikian, kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur daerah bisa terfasilitasi.

‘’Banyak pemerintah daerah yang berminat dengan pembiayaan bjb Indah, termasuk yang di luar Jabar dan Banten. Dalam program ini, NPL-nya (Non Performing Loan) 0, artinya sangat bagus kinerjanya,’’ tuturnya.

Bank BJB juga memiliki program bjb Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Produk ini merupakan pembiayaan bagi ultra mikro yang tidak bankable, namun ingin memajukan usahanya. bjb Mesra adalah fasilitas kredit tanpa bunga dan agunan. Namun hanya bisa diakses oleh komunitas di rumah ibadah.

‘’Target perseroan ke depan mencatat pertumbuhan hingga double digit. Kami akan menjadi elite bank, yaitu menjadi tuan rumah di wilayah kita sendiri. Intinya bagaimana kita kolaborasi dan open minded. Termasuk bagaimana kita juga berupaya penuhi kebutuhan milenial,’’ papar dia.

Terkait KUB, Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania mengatakan, potensi BPD di Indonesia memiliki nilai aset yang cukup besar. Jika BPD ini menjadi satu, sebut dia, akan menjadi entitas bisnis yang cukup besar. Total aset BPD di Indonesia mencapai lebih dari Rp 800 triliun.

‘’Setelah KUB terbentuk, banyak kerja sama yang bisa dibangun. AntarBPD bisa kerja sama di sektor SDM, jaringan kantor, treasure, kredit, dan lainnya. Ini potensinya luar biasa besar,’’ " kata dia.

Sementara Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank BJB Rio Lanasier mengatakan, Bank BJB saat ini sedang menggagas terbangunnya super apps. Rencananya dalam waktu dekat akan segera di-launching.

‘’Super apps ini nantinya akan menjawab kebutuhan konsumen yang kian besar. Super apps ini akan memfasilitasi semua layanan keuangan. Aplikasi ini juga nantinya akan memudahkan digitalisasi pada KUB,’’ tandasnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement