Kamis 10 Mar 2022 11:11 WIB

Tahun 2021, Laba Bank DKI Tumbuh 25,27 Persen

Pertumbuhan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan sebesar 12,21 persen

Per Desember 2021, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 727,36 miliar, tumbuh 25,27 persen dari laba 2020 sebesar Rp 580,64 miliar.
Foto: Istimewa
Per Desember 2021, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 727,36 miliar, tumbuh 25,27 persen dari laba 2020 sebesar Rp 580,64 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kondisi perekonomian yang masih belum pulih sepenuhnya, sepanjang 2021 Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif. Per Desember 2021, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 727,36 miliar, tumbuh 25,27 persen dari laba 2020 sebesar Rp 580,64 miliar. 

Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen yoy sehingga mencapai Rp 1,3 triliun di tahun 2021. Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Fidri menyampaikan, seiring dengan peningkatan kredit dan pertumbuhan laba, menjadikan total aset Bank DKI mencapai Rp 70,74 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi total aset Bank DKI akhir tahun 2020 sebesar Rp 63,05 triliun, total aset mengalami peningkatan 12,21 persen. "Ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan aset perbankan nasional sebesar 10,18 persen," ujar Fidri.

Fidri menambahkan, tahun lalu Bank DKI telah memulai rangkaian program Transformasi 5.0 yang terdiri dari empat pilar utama. Pertama, Business & Support Pemprov DKI yang terbagi atas Lending, Funding dan Ecosystem. Kedua, Digital & Operation. Ketiga, Human Capital, Organization & Culture, dan terakhir Governance, Risk Management & Compliance. 

Selain itu, Bank DKI juga telah mulai mengimplementasikan strategi bisnis secara ekosistem berkolaborasi dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta serta turunannya. Potensi bisnis di DKI Jakarta dinilainya sangat besar. 

"Kami berharap dengan mengimplementasikan strategi ekosistem digital khususnya dengan BUMD-BUMD DKI Jakarta dan nasabah korporasi serta komunitas pasar dan sekolah, akan dapat meningkatkan bisnis kedepan,” ujar Fidri. 

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto, mengatakan Dana Pihak Ketiga pada 2021 mencapai Rp 57,71 triliun. Tumbuh 17,96 persen dari Rp 48,92 triliun per Desember 2020 sehingga mendorong total aset Bank DKI. 

"Pertumbuhan DPK di atas rata-rata pertumbuhan DPK industri perbankan tahun 2021 sebesar 12,21 persen," ujar Romy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement