REPUBLIKA.CO.ID, TALLAHASSEE -- Lebih dari 55 ton selada telah diberikan kepada manate atau lembu laut Florida yang kelaparan. Pemberian pakan ini sebagai bagian dari program eksperimental untuk membantu mamalia laut ini yang makanan alaminya telah hancur oleh polusi air.
Pemberian makanan ini didanai oleh lebih dari 1.000 sumbangan individu. Sumbangan itu untuk memberi selada kepada manate yang berkumpul di pembuangan air hangat di dekat pembangkit listrik pantai timur Florida seperti yang biasanya dilakukan selama bulan-bulan dingin.
Pejabat dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida dan Layanan Ikan dan Margasatwa Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Rabu (9/3/2022), program pemberian makan telah membuat perbedaan.
"Itu jumlah yang besar. Kita belum selesai," kata koordinator program pemberian makan untuk komisi satwa liar Florida Ron Mezich.
Respons pemberian makan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi setelah 1.100 manate mati akibat kelaparan pada tahun lalu. Masalah ini membutuhkan solusi jangka panjang karena polusi dari pertanian, tangki septik, limbah perkotaan, dan sumber lainnya.
Hingga 25 Februari 2022, sekitar 375 kematian manatee yang dikonfirmasi telah dicatat. Jumlah tersebut sama tinggi jika dibandingkan dengan 389 selama periode yang sama tahun lalu. Padahal hanya 136 kematian yang dilaporkan pada 2020 selama dua bulan pertama.
Lebih dari 80 manate yang diselamatkan saat ini dirawat di fasilitas di Florida, Texas, Puerto Rico, dan Ohio. Beberapa di antaranya adalah anak terlantar yang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Para legislator Florida tahun lalu menyediakan 8 juta dolar AS untuk beberapa proyek restorasi lamun atau tumbuhan laut akan dimulai tahun ini. Namun itu tidak akan menjadi solusi instan.
"Kami tidak menyelesaikan masalah lamun dalam setahun," kata Tom Reinert dari komisi margasatwa Florida.
Saat ini ada sekitar 7.500 manate yang hidup di perairan Florida. Mereka terdaftar secara federal sebagai spesies yang terancam, meskipun ada upaya untuk memberi label sebagai hewan terancam punah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
