Rabu 09 Mar 2022 20:13 WIB

Cakupan Masih Rendah, DIY Terus Gencarkan Vaksinasi Booster

Pemprov DIY tidak bisa menargetkan kapan vaksinasi booster dapat diselesaikan

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Siswa SD kelas 1 mengikuti vaksinasi Covid-19 susulan di SD Muhammadiyah Sagan, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa SD kelas 1 mengikuti vaksinasi Covid-19 susulan di SD Muhammadiyah Sagan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cakupan vaksinasi booster atau dosis ketiga di DIY masih rendah yakni sekitar 11 persen. Pemda DIY pun menyebut terus menggencarkan vaksinasi booster ini.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, layanan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi maupun di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) terus dibuka.

"Booster terus kita lakukan di sentra-sentra, silahkan yang sudah enam bulan (sejak mendapatkan dosis kedua vaksin) datang ke sentra-sentra vaksin, terus kita layani, tidak berhenti," kata Aji.

Aji menyebut, pihaknya tidak bisa menargetkan kapan vaksinasi booster dapat diselesaikan. Pasalnya, cepat atau tidaknya vaksinasi booster tergantung dari suntikan dosis kedua.

 

Untuk mendapatkan booster, penerima vaksin minimal sudah mencapai enam bulan sejak mendapatkan dosis kedua. Untuk itu, ia pun meminta bagi masyarakat untuk datang ke sentra vaksin maupun faskes agar mendapatkan booster bagi yang sudah enam bulan sejak mendapatkan dosis kedua.

"Tidak bisa memaksakan, kalau memang belum waktunya tidak bisa kita (targetkan selesai kapan). Kalau sudah waktunya silakan datang, yang penting kita siapkan (vaksinnya)," ujar Aji.

Sementara itu, terkait dengan penambahan kasus positif Covid-19 di DIY masih di atas seribu kasus. Pada 9 Maret 2022 ini, Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 1.474 kasus.

"Seluruh kasus baru yang dilaporkan merupakan hasil pemeriksaan terhadap 12.655 orang di DIY," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.

Total kasus positif yang sudah tercatat hingga saat ini pun meningkat menjadi 209.330 kasus. Penambahan tersebut juga membuat positive rate harian tercatat di angka 11,65 persen.

"Kasus aktif saat ini di DIY mencapai 35.513 kasus," ujar Ditya.

Dengan masih bertambahnya kasus positif di DIY, menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 saat ini sebesar 34,10 persen untuk bed critical. Total bed critical yang disiapkan yakni 217 bed dan yang digunakan untuk penanganan Covid-19 saat ini sebanyak 74 bed.

BOR untuk bed non critical saat ini tercatat lebih tinggi yaitu 44,62 persen. Total bed non critical yang disediakan mencapai 1.932 bed dan yang saat ini digunakan sebanyak 862 bed.

Selain itu, kesembuhan Covid-19 juga dilaporkan bertambah sebanyak 1.047 kasus. Dengan begitu, total kasus sembuh di DIY sudah menyentuh angka 168.279 kasus dengan persentase 80,39 persen.

Lebih lanjut, kematian Covid-19 juga dilaporkan sebanyak 13 kasus pada 9 Maret ini. Secara kumulatif, total kematian di DIY sudah mencapai 5.538 kasus dengan persentase 2,65 persen.

"13 kasus meninggal dunia terdiri dari enam warga Sleman, tiga warga Bantul, dua warga Gunungkidul, satu warga Kota Yogyakarta dan satu lainnya warga Kulon Progo," ujar Ditya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement