Rabu 09 Mar 2022 18:31 WIB

Sandiaga Janji Bantu Pengembangan Ekowisata di Kalimantan Barat

Menparekraf Sandiaga Uno berjanji akan membantu pengembangan ekowisata di Kalbar.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang pengunjung menyaksikan pemandangan miniatur hutan tropis Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (8/6/2021). Hutan Arboretum Sylva Untan yang berada di tengah Kota Pontianak dan memiliki 214 spesies tumbuhan endemik Kalimantan tersebut dapat dikunjungi masyarakat maupun wisatawan.
Foto: ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG
Seorang pengunjung menyaksikan pemandangan miniatur hutan tropis Arboretum Sylva Universitas Tanjungpura di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (8/6/2021). Hutan Arboretum Sylva Untan yang berada di tengah Kota Pontianak dan memiliki 214 spesies tumbuhan endemik Kalimantan tersebut dapat dikunjungi masyarakat maupun wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, akan memperkuat potensi sekaligus pengembangan pariwisata berbasis lingkungan atau ekowisata di Kalimantan Barat sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

Ia menekankan pentingnya pengembangan pariwisata dalam membangkitkan ekonomi dan peluang kerja yang selaras dengan tujuan pariwisata nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.

Baca Juga

"Pak Gubernur Kalbar Sutarmidji sudah tepat memilih mangrove sebagai daya tarik wisata. Karena (wisata) mangrove ini saya percaya sebagai bagian dari ekonomi baru yang harus kita susun," kata Sandiaga, dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Rabu (9/3/2022).

Wisata mangrove yang masuk dalam bagian ekowisata ini menjadi isu yang utama saat ini. Terutama terhadap penyelenggaraan G20 tahun ini dimana Indonesia ditunjuk sebagai pemegang Presidensi yang mengangkat isu keberlanjutan lingkungan.

Hal ini dikatakannya juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan Indonesia sebagai episentrum dari ekonomi berbasis keberlanjutan lingkungan.

"Kami akan all out membantu mengembangkan, termasuk berkoordinasi lintas kementerian seperti dengan KLHK juga dengan Kemenkominfo untuk mengumpulkan data-data, sehingga wisata berbasis mangrove ini bisa kita kembangkan dan menjadi bagian dari ekonomi baru," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan pihaknya akan mendukung pengembangan wisata di Temajuk, Kabupaten Sambas. Temajuk merupakan salah satu destinasi alam dengan potensi yang indah.

Desa ini terletak di wilayah paling utara Kabupaten Sambas dan berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga tidak sedikit wisman asal Malaysia yang menjadikan Temajuk sebagai destinasi favorit.

"Kita harus bangun infrastrukturnya, kita harus kembangkan dengan berbasis masyarakat. Desa wisata yang ada di sana juga harus mampu membuka peluang usaha. Untuk produk-produk UMKM ekonomi kreatif juga terdigitalisasi sehingga bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.

photo
Sebuah kapal wisata melintas di Masjid Sultan Syarif Abdurrahman saat senja di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (29/4/2021). Wisata menikmati pemandangan senja hingga malam di Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata di Pontianak. - (ANTARA /Jessica Helena Wuysang)

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang menopang ekonomi di Kalimantan Barat. Dimana tercatat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat pada tahun lalu mencapai 4,78 persen, berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,6 persen.

"Ada 325 destinasi di Kalimantan Barat dan itu lebih banyak pada wisata alam. Dan mangrove di Kalimantan Barat bisa saya bilang adalah terluas di Indonesia. Jadi sektor pariwisata adalah salah satu andalan di Kalimantan Barat dan ini harus betul-betul dikelola dengan baik," kata Sutarmidji.

Salah satunya, kata Sutarmidji, adalah pengemasan dan juga promosi. Karenanya kolaborasi dengan Kemenparekraf dikatakannya menjadi hal yang sangat penting.

"Potensi kita banyak, tapi bagaimana kita bisa membuat pengemasan yang baik. Pariwisata harus dikembangkan agar kita tidak terus bertumpu pada alam, dan wisata yang jadi andalan kita ke depan," kata Sutarmidji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement