Rabu 09 Mar 2022 18:30 WIB

KLHK Gandeng Pupuk Kaltim Pulihkan Lahan Bekas Tambang di Kalimantan

Lahan rusak bekas tambang seluas 31,57 hektar akan diperbaiki untuk pertanian.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ilham Tirta
Logo Pupuk Kaltim
Foto: facebook.com/pupukkaltim
Logo Pupuk Kaltim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan, pemulihan lahan bekas tambang terus menjadi fokus pemerintah. KLHK menggandeng PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dalam upaya pemulihan lahan bekas tambang di wilayah Kalimantan.

Tercatat ada lahan bekas tambang seluas total 31,57 hektar di wilayah Makroman, Kalimantan Timur dan Monterado, Kalimantan Barat. Lahan itu terus diperbaiki sehingga memiliki manfaat dan nilai guna bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga

Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta mengatakan, sebagai perusahaan yang memiliki basis operasional di Kalimantan, PKT memberikan perhatian besar dan berkontribusi dalam menjaga kualitas dan fungsi lingkungan keberlanjutan. "Kami percaya bahwa dengan inovasi teknologi pertanian dan pemupukan ramah lingkungan yang kami miliki, bisa membantu meningkatkan nilai guna lahan bekas tambang tersebut, baik untuk lingkungan maupun masyarakat sekitar,” kata Hanggara dalam keterangan resminya diterima Republika.co.id, Rabu (9/3/2022). 

Sebagai perusahaan penghasil pupuk urea terbesar di Indonesia, PKT memiliki kapasitas melakukan revegetasi atau penanaman lahan dengan menerapkan teknologi pertanian, dari pengolahan lahan hingga pemupukan. Pada umumnya, tanah pada lahan bekas tambang tidak subur karena tingkat kemasaman tanah yang tinggi.

 

Karena itu, PKT akan menggunakan teknologi pertanian bernama Smart Bio Ball yang ramah lingkungan, untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang sehingga lahan bekas itu dapat kembali subur dan hijau. Teknologi Smart Bio Ball mengambil bentuk bola mini yang mengandung berbagai bakteri menguntungkan, seperti mikroza, benih tanaman perintis, asam humat, hidrogel, dan pembawa bahan organik.

Bentuknya yang mini memudahkan disebarkan pada area lahan bekas tambang yang sulit terjangkau. Smart Bio Ball ditebar menggunakan ketapel atau alat tebar lainnya. Saat Smart Bio Ball terkena air, benih akan mulai berkecambah dan mikroba akan tumbuh bersama dan membentuk ekosistem yang saling mendukung pertumbuhan tanaman perintis tersebut.

“Kami optimistis pemulihan lahan bekas tambang melalui penanaman berbagai jenis tanaman di demplot ini akan tumbuh dengan baik. Harapannya, upaya pemulihan lahan bekas tambang bersama KLHK ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menciptakan lingkungan lebih hijau demi bumi yang lebih asri,” kata Hanggara.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar, secara terpisah mengungkapkan, program kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan reklamasi lahan bekas tambang dilakukan dalam upaya  memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia, salah satunya di wilayah Kalimantan. "Kami berupaya merehabilitasi dan mengoptimalkan lahan bekas tambang tersebut menjadi area agrowisata kayu putih, dengan harapan pulihnya lingkungan disertai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar karena terbukanya lapangan kerja baru," kata dia.

Saat ini, luas lahan bekas tambang di daerah Makroman yang telah diupayakan pemulihannya dalam bentuk demonstration plot (demplot) seluas 0,5 hektare (ha). Sedangkan untuk pengembangannya, terdapat lahan seluas 14,8 hektar berupa rawa yang diintegrasikan sehingga total lahan pemulihan menjadi 15,3 ha.

Selain di wilayah Makroman, inisiatif riset KLHK sebelumnya telah memulihkan lahan serupa bersama PKT melalui pembentukan lahan demplot pertama di wilayah Arboretum Tengkawang, Desa Monterado, Kalimantan Barat. Lahan tersebut merupakan bekas tambang emas ilegal yang luasnya mencapai 8,77 ha.

Dalam upaya revegetasi lahan bekas tambang juga diperlukan hadirnya tanaman adaptif seperti kayu putih. Dikenal sebagai jenis tanaman yang cepat tumbuh, kayu putih diharapkan mampu memperkaya unsur hara tanah dengan lebih cepat.

Di sisi lain, tanaman kayu putih jika dikelola dengan baik dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak atsiri (minyak kayu putih) yang memiliki nilai ekonomi. "Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat, selain dampak positif kembali hijaunya lingkungan tersebut," ujar dia. 

Ia mengatakan, Kementerian LHK bersama PKT pun telah memutuskan memulai menanam total pohon Kayu Putih di wilayah demplot lahan bekas tambang di Makroman, Samarinda. Penanaman di wilayah itu juga sekaligus dicanangkan untuk nantinya menjadi lokasi agrowisata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement