Rabu 09 Mar 2022 18:03 WIB

Empat Desa di Boyolali Gelar Pilkades Antarwaktu Secara Serentak

Semua dari tahapan-tahapan sesuai dengan aturan dan lebih humanis.

Empat Desa di Boyolali Gelar Pilkades Antarwaktu Secara Serentak (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Empat Desa di Boyolali Gelar Pilkades Antarwaktu Secara Serentak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Empat desa di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, siap menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) antarwaktu melalui musyawarah desa (musdes) secara serentak di wilayahnya masing-masing, Kamis (10/3).

"Boyolali ada empat desa yang mengadakan pilkades antarwaktu karena jabatan kepala desa kosong setelah yang bersangkutan meninggal dunia," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten BoyolaliYulius Bagus Triyantodalam acara monitor persiapan pilkades antarwaktu di Desa Pulutan, Kecamatan Nogosari Boyolali, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga

Demi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa yang kepala desa berhenti atau diberhentikan, baik meninggal atau terkena hukuman disiplin diberhentikan, dengan sisa masa jabatan lebih dari satu tahun, kata Yulius,perlu pilkades antarwaktu melalui musdes.

Ia lantas menyebutkan empat desa tersebut, yakni Desa Karangjati di Kecamatan Wonosegoro yang memiliki dua calon, Desa Pelemrejo di Andong yang juga memiliki dua calon, Desa Pulutan di Nogosari, dan Desa Dibal di Ngemplak yang masing-masing memiliki tiga calon kades.

Menurut dia, karena masih dalam masa pandemi COVID-19, pelaksanaannya dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, termasuk jumlah yang hadir akan dibatasi 50 persen dari kapasitas ruangan.

Selain itu, kata Yulius, pelaksanaan pilkades antarwaktu melalui musyawarah desa ini harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu dengan batasan maksimal 100 peserta. "Musdes secara rapat ditentukan melalui aklamasi. Apabila ada yang tidak setuju, diteruskan dengan voting. Peserta musdes bervariasi, yakni ada perwakilan-perwakilan dari badan musyawarah desa (BPD) dengan perangkat desa, tokoh masyarakat di bidang agama, dan tokoh pendidikan ada 10 unsur," katanya.

Meskipun belum ada kendala dalam persiapannya, dia berharap agar kepala desa yang terpilih mampu menjaga iklim kondusif lingkungan, amanah dalam membawa kemajuan bagi desa masing-masing.

Sementara itu, Camat Nogosari Joko Prihanto berharap pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala suatu apa pun. "Semua dari tahapan-tahapan sesuai dengan aturan dan lebih humanis. Kami bisa lebih menyosialisasikan tata cara pilkades ini dengan cara yang baik dan pelaksanaan dengan benar sehingga kondisi tetap kondusif," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement