Rabu 09 Mar 2022 17:03 WIB

Australia akan Tetapkan Darurat Nasional Banjir di Pantai Timurnya

Pihak berwenang hingga kini berupaya untuk mengerahkan bantuan dan pasokan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas berdiri di dekat jembatan Windsor yang terendam air di pinggiran Sydney, Australia, Kamis (3/3/2022).
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Petugas berdiri di dekat jembatan Windsor yang terendam air di pinggiran Sydney, Australia, Kamis (3/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, banjir yang telah menghancurkan pantai timur Australia akan dinyatakan sebagai darurat nasional, Rabu (9/3/2022). Pihak berwenang hingga kini berupaya untuk mengerahkan bantuan dan pasokan mendesak ke daerah yang terkena dampak paling parah.

Dalam kunjungannya ke kota Lismore di utara New South Wales (NSW), Morrison juga menjanjikan lebih banyak dukungan keuangan untuk orang-orang dan bisnis yang terkena dampak hujan yang telah menenggelamkan kota-kota pedesaan dan pinggiran kota di Sydney. Deklarasi darurat akan membantu memotong birokrasi dan mempercepat bantuan dari personel pertahanan di tengah kritik tentang respons yang lambat terhadap banjir yang menewaskan 20 orang.

Baca Juga

Deklarasi darurat terakhir dibuat setelah kebakaran hutan Australia tahun 2019 yang sangat merusak Australia kala itu. "Umpan balik yang kami dapatkan telah membantu kami mengidentifikasi di mana kesenjangan saat ini, dan bagaimana kami bisa mendapatkan dukungan dengan cepat ke tempat yang dibutuhkan," kata Morrison.

"Pemerintah telah merekomendasikan gubernur jenderal untuk menyatakan banjir sebagai darurat nasional," ujarnya menambahkan.

Morrison pada Rabu melakukan kunjungan pribadi ke pertanian yang terendam banjir, kantor kru darurat, dan juga bertemu dengan seseorang yang kehilangan rumah. Tayangan televisi menunjukkan beberapa orang berkumpul di depan pusat operasi darurat, tempat Morrison akan berkunjung.

Sebagian besar pantai timur Australia telah terendam banjir setelah hujan deras secara intens mengguyur dalam beberapa minggu yang menyebabkan air banjir yang naik dengan cepat. Banjir memutus seluruh komunitas dan menjebak banyak orang yang terperangkap di rumah mereka.

Penduduk yang frustasi, tanpa akses listrik dan internet selama beberapa hari, menyalahkan pihak berwenang atas lambatnya kecepatan dan skala upaya bantuan. Banjir besar terus berlanjut di pinggiran barat Sydney, meskipun ribuan penduduk di timur laut Sydney kembali ke rumah mereka setelah hujan reda.

"Syukurlah, hujan telah reda, dan kita akan melihat ketinggian air terus surut secara perlahan dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat di Biro Meteorologi Dean Narramore kepada wartawan.

Musim panas pantai timur Australia telah didominasi oleh fenomena cuaca La Nina, biasanya terkait dengan curah hujan yang lebih besar. Sebagian besar sungai hampir mencapai kapasitasnya bahkan sebelum penghujan terakhir. Sydney telah menerima hampir 900 mm (35 inci) hujan sejauh ini pada 2022, atau sekitar 80 persen dari curah hujan tahunannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement