Rabu 09 Mar 2022 15:49 WIB

Penumpang KRL Yogya-Solo Bisa Duduk Tanpa Jarak

Petugas KAI Commuter telah membersihkan tempat duduk di KRL dari marka jarak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo (ilustrasi).
Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
Kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI Commuter mulai 9 Maret 2022 menjalankan operasional KRL sesuai SE Kemenhub 25/2022. Komuter di wilayah aglomerasi, termasuk KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo, diperkenankan melayani pengguna sampai 60 persen kapasitas.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya hanya melayani 45 persen kapasitas. Peningkatan kapasitas ini ditandai pula dengan pengguna kini dapat duduk tanpa berjarak.

Petugas KAI Commuter telah mencabut dan membersihkan tempat duduk di KRL dari marka jaga jarak yang sebelumnya ada. Dengan dihapusnya marka dari tempat duduk, KAI Commuter mengajak pengguna untuk lebih disiplin mengikuti marka berdiri.

"Marka berdiri tetap berlaku sejalan dengan pembatasan kapasitas yang diatur dalam SE Kemenhub," kata Anne, Rabu (9/3).

 

Ia menuturkan, anak usia di bawah lima tahun (balita) yang sebelumnya belum diizinkan menggunakan KRL kini sudah dapat kembali naik KRL. Tapi, dengan syarat-syarat seperti didampingi orang tua dan mengikuti prokes secara ketat.

Serta, diminta menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk. KAI Commuter mengimbau pula pengguna untuk tetap mengutamakan kesehatan anak. Terutama, yang belum divaksin dan menghindari mobilitas kecuali untuk urusan penting dan mendesak.

Meskipun terdapat aturan perjalanan yang lebih fleksibel, sejalan penanganan pandemi Covid-19 yang membaik, pengguna KRL tetap perlu mengikuti aturan dan protokol kesehatan. Pengguna wajib memakai masker dan disarankan ganda kain dilapis medis.

Pengguna wajib sudah divaksin dengan melakukan scan melalui PeduliLindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin fisik. Pengguna diimbau tetap menjaga jarak aman antar pengguna serta mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah naik KRL.

"Aturan tambahan yaitu larangan berbicara secara langsung maupun melalui ponsel selama berada dalam kereta tetap berlaku," ujar Anne.

Anne menekankan, operasional KRL tetap berjalan dengan pembatasan-pembatasan. KRL beroperasi mulai 04.00-22.00 WIB dengan 1.005 perjalanan per hari. Sedangkan, untuk KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi dengan 20 perjalanan KRL per hari.

"Untuk menghindari kepadatan pada jam-jam sibuk pengguna diimbau menggunakan aplikasi KRL Access agar dapat memantau informasi kepadatan di stasiun, mengetahui posisi real time KRL dan jadwal perjalanan," kata Anne. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement