Rabu 09 Mar 2022 12:50 WIB

Fakultas Ekonomi Unkris Bentuk P4D Guna Meraih Pendanaan 

Ada 5 prioritas riset pada Matching Fund 2022 untuk transformasi ekonomi Indonesia.

Kegiatan meeting dosen FE Unkris yang diikuti sekitar 60 dosen.
Foto: Istimewa
Kegiatan meeting dosen FE Unkris yang diikuti sekitar 60 dosen.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (FE Unkris) membentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Desa (P4D). Pembentukan lembaga penelitian tingkat fakultas tersebut menjadi salah satu upaya FE Unkris untuk dapat meraih pendanaan Matching Fund Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022.

Pada kegiatan Meeting Dosen FE Unkris yang diikuti sekitar 60 dosen, Dekan FE Unkris Dr Imam Wibowo menjelaskan, program Matching Fund Kedaireka merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh FE Unkris. Khusunya, untuk meningkatkan kinerja terutama dalam hal riset dan kerjasama dengan pihak lain. 

“Saya berharap tahun ini FE Unrkis dapat meraih beberapa skema penelitian dan hibah riset yang disediakan pemerintah melalui program Macthing Fund Kedaireka,” tutur Imam dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/3/2022).

Imam mengakui, untuk bisa lolos dalam program Matching Fund Kedaireka memang bukan masalah mudah. Mengingat, kompetisi antar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta juga sangat ketat.

Tetapi dengan tekad dan semangat mahasiswa, didukung oleh para dosen, Imam yakin, FE Unkris akan menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang dapat meraih program Matching Fund Kedaireka. Terlebih selama ini FE Unkris sendiri telah memiliki kerjasama dengan sejumlah mitra melalui proyek penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

“Sekarang kita akan perkuat dan targetnya bisa lolos dalam program Matching Fund Kedaireka 2022,” tukas Imam.

Matching Fund Kedaireka sendiri merupakan salah satu bentuk transformasi dana pemerintah untuk mendorong perguruan tinggi menjalin kerja sama dengan mitra. Matching Fund diprioritaskan untuk kemitraan yang memiliki dampak terbesar terhadap 8 Indikator KInerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.  

Melalui program Matching Fund, pemerintah mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk mengembangkan konektivitas pengembangan ilmu dan teknologi di perguruan tinggi dengan industri.

Ketua Lembaga Penelitian FE Unkris Ahmad Hermanto meyakinkan, bahwa FE Unkris bisa lolos program Macthing Fund Kedaireka 2022. Kuncinya adalah bagaimana FE Unkris melakukan penguatan sistem manajemen penelitian dan pengembangan. 

“Dan networking atau jaringan dengan dunia kerja dunia industri (DUDI) merupakan kunci bagi pertumbuhan kinerja penelitian di fakultas,” tambahnya.

Diakui, FE Unkris telah memiliki highlight rencana induk penelitian mulai dari road map penelitian, sasaran, program dan target kinerja penelitian serta rencana pelaksanaan. Dalam road map penelitian pada tahap pertama periode tahun 2022 Fakultas Ekonomi ingin mengejar pertumbuhan, dengan meningkatkan budaya penelitian, melalui pembentukan group-group penelitian dan penciptaan skema-skema penelitian. 

“Dalam bidang organisasi juga terus dilalukan perbaikan sistem pengelolaan, infrastruktur penelitian dan pendanaan,” tukasnya.

Rencana pembentukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Desa (P4D), lanjutnya, juga merupakan salah satu upaya dalam mencapai indikator revenue generating.

Ahmad Hermanto mengingatkan, bahwa terdapat lima prioritas riset pada Matching Fund 2022 untuk transformasi ekonomi Indonesia, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Unkris memberikan kesempatan kepada semua dosen untuk berkolaborasi menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan yang ada terutama pada era pandemi ini.

Sementara Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono mengingatkan, bahwa Unkris selama ini telah memiliki kerja sama yang baik dengan Kementerian, Pemda dan kalangan industri. Penelitian dan kerja sama dalam proyek yang strategis seperti gerakan anti narkoba dan penanganan stunting menjadi keunggulan yang bisa digarap dan dikembangkan semua fakultas yang ada di Unkris. 

“Ini sudah sejalan dengan konsep dari Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek. Sekarang kita perkuat, kita tingkatkan,” kata Ayub.

Rektor berharap, upaya-upaya yang dilakukan FE Unkris termasuk fakultas lain dapat membuahkan hasil yang gemilang. Dukungan dari semua pihak baik itu mahasiswa, dosen maupun jajaran pimpinan menjadi kunci penting untuk meraih target-target tersebut.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement