Selasa 08 Mar 2022 18:15 WIB

Arab Saudi Longgarkan Prokes, Kemungkinan Penurunan Biaya Haji Sangat Terbuka

Kemungkinan Penurunan Biaya Haji Sangat Terbuka Arab Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Longgarkan Prokes, Kemungkinan Penurunan Biaya Haji Sangat Terbuka. Foto:   Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Foto: Republika
Arab Saudi Longgarkan Prokes, Kemungkinan Penurunan Biaya Haji Sangat Terbuka. Foto: Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj optimis biaya haji 2022 bisa menurun. Hal ini dilatar belakangi sejumlah perubahan kebijakan terkait protokol kesehatan (prokes) yang berlaku di Indonesia maupun Arab Saudi.

"Kalau rancangan biaya haji yang disampaikan sebelumnya itu menggunakan landasan kenaikan biaya akibat prokes, sementara ada pelonggaran baik di Indonesia dan Arab Saudi, maka seharusnya ini bisa dikoreksi," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (8/3).

Baca Juga

Berdasarkan rancangan biaya yang sebelumnya disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, kurang lebih biaya haji untuk jamaah haji reguler senilai Rp 45 juta. Asumsi kenaikan biaya ini dilandaskan pada kebijakan prokes, baik tes PCR dan karantina.

Berdasarkan hal tersebut, maka ia menyebut perubahan kebijakan yang diumumkan kedua pemerintahan akan membawa dampak yang signifikan pada perubahan usulan biaya haji 2022.

"Rancangan biaya yang disampaikan Menag dengan logika dipicu oleh prokes, maka ketika prokes itu dihilangkan, biaya akan langsung turun," ujar pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini.

Ia pun meyakini kemungkinan koreksi dan perubahan biaya itu sangat terbuka. Lain cerita ketika ada kenaikan biaya avtur atau pajak dari Saudi, mengingat hal tersebut sifatnya mutlak atau tidak bisa ditawar.

"Saya kira penurunannnya bisa sangat signifikan, bahkan kembali ke harga pada haji 2019. Kalaupun ada kenaikan, yang rasional logis dan terjangkau jamaah, karena kondisi saat ini yang masih sulit dan belum pulih dari pandemi," lanjutnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement