Selasa 08 Mar 2022 16:25 WIB

Stok Pupuk Subsidi di Tasikmalaya Dipastikan Aman

Kabupaten Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 64.472 ton.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Petani memanen padi di daerah Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (16/2). PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya aman sesuai alokasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petani memanen padi di daerah Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (16/2). PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya aman sesuai alokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya aman sesuai alokasi. Perusahaan berpelat merah itu menilai tak akan ada kekurakang pasokan pupuk bersubsidi jelang musim tanam gadu.

"Stok pupuk bersubsidi sangat masih aman," kata Vice President Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Ibrahim Herlambang, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). 

Baca Juga

Ia menjelasakan, untuk tahun ini, Kabupaten Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 64.472 ton. Dari total alokasi itu, sebanyak 45.218 ton merupakan pupuk urea dan 19.254 ton pupuk organik. 

Sementara itu, Kota Tasikmalaya mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.787 ton. Sebannyak 3.079 ton urea dan 708 ton pupuk organik. 

Ibrahim mengatakan, alokasi tersebut dibuat oleh pemerintah daerah setempat dan disusun berdasarkan usulan dari petani. Pupuk Kujang memastikan ketersediaan stok pupuk di kota dan kabupaten Tasik, aman sesuai alokasi. 

"Bahkan, kami menyiapkan stok melebihi ketentuan stok pemerintah," kata dia.

Menurut Ibrahim, stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III Awipari di Kota Tasikmalaya hingga 8 Maret 2022 ini mencapai 3168 ton. Sedangkan pupuk organik mencapai 462 ton. 

Dengan kondisi stok tersebut, ia mengatakan, Pupuk Kujang berpesan agar para petani di Tasikmalaya tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. "Begitu juga dengan stok pupuk untuk daerah lain di luar Tasikmalaya," kata Ibrahim.

Ketua DPW Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud, mengatakan, saat ini para petani khawatir dengan wacana pencabutan subsidi pupuk untuk para petani. Menurut dia, para petani di Tasikmalaya menolak keras dengan wacana itu.

"Kami akan bergerak untuk menolak apapun kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani," kata dia.

Menurut dia, pencabutan subsidi rencananya akan dialakukan untuk tiga jenis pupuk, yaitu pupuk organik, SP36, dan ZA. Padahal ketiga pupuk itu diperlukan oleh para petani.

Apabila subsidi untuk tiga jenis pupuk itu dicabut, petani harus membeli pupuk dengan harga tiga hingga empat kali lipat dibandingkan saat ini. Imbasnya, harga jual dari para petani bisa membengkak. 

Menurut Yuyun, pihaknya akan melakukan gerakan agar wacana pencabutan subsidi untuk pupuk tidak terjadi. "Kalau subsidi untuk pupuk tetap dicabut, siap-siap saja harga beras akan naik. Bisa naik dua sampai tiga kali lipat, untuk menutupi produksi petani," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini kebutuhan pupuk subsidi di Kota Tasikmalaya per tahun mencapai ribuan ton. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya kebutuhannya jauh lebih tinggi.

"Makanya kami akan menolak wacana pencabutan subsidi pupuk," kata Yuyun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement