Selasa 08 Mar 2022 08:38 WIB

Korut Bangun Gedung Baru di Komplek Fasilitas Nuklir

Citra satelit komersial menunjukkan adanya pembangunan di fasilitas nuklir Korut

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pencitraan satelit yang dirilis pada 30 Maret 2018 yang menunjukkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, Korea Utara
Foto: ABC News
Pencitraan satelit yang dirilis pada 30 Maret 2018 yang menunjukkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SOEUL -- Lembaga pemantau aktivitas nuklir James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) mengatakan citra satelit komersial menunjukkan adanya pembangunan di fasilitas nuklir Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya sejak tempat itu ditutup pada 2018. Laporan ini menambah kekhawatiran Korut akan kembali menggelar uji coba senjata nuklir.

CNS yang bermarkas di California, Amerika Serikat (AS) melaporkan foto-foto yang diambil dari satelit Jumat (4/3) lalu menunjukkan tanda-tanda awal aktivitas di lokasi baru. Termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan gedung lama dan apa yang terlihat seperti serbuk kayu dan gergaji.

Baca Juga

"Konstruksi dan perbaikan mengindikasi Korut telah membuat sejumlah keputusan mengenai status lokasi uji coba," kata CNS dalam laporannya, Senin (7/3).

Penggye-ri ditutup sejak Korut mengumumkan moratorium uji coba senjata nuklir pada 2018 lalu. Tapi Pemimpin Kim Jong-un mengatakan ia merasa tidak lagi terikat dengan moratorium itu karena perundingan denuklirisasi mengalami kebuntuan.

Saat itu Korut mengatakan menutup terowongan lokasi itu dengan meledakannya, memblokir pintu masuk dan membongkar fasilitas observasi, gedung penelitian dan pos keamanan. Mereka mengundang segelintir media asing untuk melihat proses pembongkaran tapi menolak inspektor internasional untuk masuk.

Setelah Korut meluncurkan rudal kesembilan pada tahun ini Ahad (6/3) lalu. Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korsel memperketat pemantauan pada fasilitas nuklir dan rudal Korut. Termasuk reaktor utama di lokasi uji coba senjata nuklir di Yongbyon dan Punggye-ri.

CNS mengatakan perubahan di Punggye-ri baru terjadi beberapa hari. Masih sulit untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya dibangun atau mengapa dibangun.

"Salah satu kemungkinannya Korut berencana untuk menyiapkan kembali lokasi uji coba untuk melanjutkan uji coba ledakan nuklir," kata CNS dalam laporannya.

CNS mengingatkan butuh beberapa bulan bila tidak tahun untuk menyiapkan lokasi uji coba itu. "Berapa lama yang dibutuhkan Korea Utara untuk menguji kembali ledakan di lokasi itu tergantung seberapa besar kerusakan pada terowongannya, sesuatu yang tidak kami ketahui dengan percaya diri," kata CNS.

"Juga ada kemungkinan Korut akan melanjutkan uji coba nuklir di lokasi lain," tambah lembaga.

Punggye-ri merupakan satu-satunya lokasi uji coba senjata nuklir Korut yang diketahui. Dari tahun 2006 hingga 2016 Korut menggelar enam kali uji coba senjata nuklir di sana.

Perundingan untuk membujuk Korut menyerahkan senjata nuklir dan rudal balistik jarak-jauh telah mengalami kebuntuan sejak 2019. AS mengatakan siap untuk kembali ke meja perundingan tanpa syarat. Tapi Korut mengatakan Washington dan sekutu-sekutunya harus menghentikan "kebijakan hostile" mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement