Selasa 08 Mar 2022 06:49 WIB

Kabupaten Cirebon Masih Berpotensi Banjir Susulan

Warga di Kabupaten Cirebon diimbau waspadai potensi banjir susulan.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan sungai Ciberes meluap di Cirebon. Warga Kabupaten Cirebon diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Foto: istimewa
Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan sungai Ciberes meluap di Cirebon. Warga Kabupaten Cirebon diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah terdampak bencana banjir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, telah surut pada Senin (7/3/2022). Banjir tersebut terjadi pada Sabtu sore (5/3/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Meskipun genangan telah surut, warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, hal tersebut tidak terlepas dari prakiraan cuaca hujan esok hari, Selasa (8/3/2022) yang berpeluang hujan ringan di wilayah kecamatan yang terdampak banjir di tiga kecamatan. Pihaknya mencatat tiga kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Waled, Plered dan Klangenan.

BPBD Kabupaten Cirebon melaporkan tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Berdasarkan data pada Senin pagi (7/1), jumlah warga mengungsi di balai desa berjumlah 75 jiwa. Sedangkan populasi terdampak di tiga kecamatan berjumlah 3.364 KK atau 9.707 jiwa.

Sementara itu, catatan kerugian material meliputi sejumlah bangunan terendam antara lain 2.433 unit, tempat ibadah sembilan, kantor pemerintah dua, dan fasilitas Pendidikan delapan.

Selain bangunan, banjir juga mengakibatkan jalan poros kabupaten 520 meter rusak dan tanggul jebol dua titik. Ia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon dan unsur terkait tetap bersiaga dalam mengantisipasi dampak banjir susulan.

Wilayah terdampak di tiga kecamatan antara lain Desa Mekarsari, Paing, Pon, Kliwon, Wage, Gunung Sari, dan Ciuyah di Kecamatan Waled, Desa Gamel dan Sarabau di Kecamatan Plered, serta Desa Kreyo di Kecamatan Klangenan. Total wilayah terdampak berjumlah 10 desa.

Banjir di tiga wilayah tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur sehingga debit air Sungai Ciberes dan Cikenanga meluap di sore harinya.

"Berdasarkan kajian inaRISK, wilayah Cirebon memiliki 40 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Tiga kecamatan terdampak termasuk dalam 40 wilayah dengan potensi bahaya tersebut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement