Selasa 08 Mar 2022 06:24 WIB

Kasus Covid-19 Melandai, PTM di Kota Bogor Segera Dibuka

Pemkot Bogor menyiapkan untuk kembali membuka PTM karena kasus Covid-19 yang melandai

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Dua guru melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring kepada siswanya di Laboratorium Komputer SMAN 4, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). Pemkot Bogor akan membuka kembali PTM seiring dengan kasus Covid-19 yang melandai
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Dua guru melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring kepada siswanya di Laboratorium Komputer SMAN 4, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). Pemkot Bogor akan membuka kembali PTM seiring dengan kasus Covid-19 yang melandai

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Satgas Covid-19 Kota Bogor akan mempertimbangkan dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah jika kasus Covid-19 terus melandai. Tercatat pada Senin (7/3), ada penambahan 162 kasus konfirmasi positif.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan dalam sepekan terakhir angka Covid-19 di Kota Bogor sudah mulai melandai. Dimana puncaknya pada angka 1.043 kasus sudah terlewati dan tren yang ada terus menurun.

Baca Juga

“Jika dalam beberapa hari ke depan tren yang ada masih sama, dibawah 200 (kasus) terkonfirmasi, seperti yang kita prediksi awal Maret 2022 akan melandai. Mudah-mudahan seperti itu,” kata Bima Arya, Senin (7/3/2022).

Dengan kondisi tersebut, pihaknya mempertimbangkan akan melaksanakan PTM Terbatas dengan catatan kondisi Kota Bogor yang terkonfirmasi sudah melandai. “Tentunya hal ini kita harus merapatkan lagi di Satgas kalau betul-betul terkonfirmasi sudah melandai,” tegas Wali Kota Bogor ini.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan melandainya kasus Covid-19 Kota Bogor akan mempengaruhi penerapan kebijakan yang diambil.

Susatyo menegaskan, akan terlebih dahulu memastikan status level Kota Bogor turun ke level yang relatif aman. Jika angka maupun data mulai stabil, maka kemungkinan kebijakan Ganjil-Genap akan dilonggarkan. Namun pihaknya akan menggunakan pola crowd free road apabila ada beberapa kawasan terlihat padat.

“Sebulan ini, setiap akhir pekan sepertinya kondisinya tidak terlalu padat, situasinya sudah lebih terkendali dan masyarakat sudah lebih disiplin untuk menahan diri,” kata Susatyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement