Selasa 08 Mar 2022 03:12 WIB

Pesisir Selatan Klaim Turunkan Angka Pengangguran Setelah Pandemi

Tingkat pengangguran terbuka Pesisir Selatan turun 1,03 persen.

Rep: Febrian Fachri / Red: Friska Yolandha
Job Fair. Bupati Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Rusma Yul Anwar, mengatakan pihaknya berhasil menurunkan angka pengangguran selama tahun 2021 sebanyak 1,03 persen.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Job Fair. Bupati Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Rusma Yul Anwar, mengatakan pihaknya berhasil menurunkan angka pengangguran selama tahun 2021 sebanyak 1,03 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Bupati Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Rusma Yul Anwar, mengatakan pihaknya berhasil menurunkan angka pengangguran selama tahun 2021 sebanyak 1,03 persen. Ia mengklaim penurunan angka pengangguran tersebut berdasarkan perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat penganggur terbuka di Pesisir Selatan pada 2021 turun 1,03 persen menjadi 5,97 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 7.00 persen," kata Rusma, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Sebelumnya tahun 2020 atau di tahun awal pandemi covid-19, menurut Rusma, angka pengangguran meningkat lantaran banyaknya dunia usaha tutup. Menurut Rusma, penurunan tersebut ternyata tidak hanya terjadi di tengah tekanan covid-19, tapi juga ketika adanya kenaikan populasi angkatan kerja menjadi 226 ribu atau bertambah 7,76 ribu orang dari periode 2020.

Pertambahan jumlah angkatan kerja pun lanjut Rusma berbarengan dengan tingginya kenaikan partisipasi dari angkatan kerja yang diperkirakan mencapai 1,59 persen dari total angkatan kerja.

"Jumlah yang menganggur akibat covid-19 sekitar 2.000 orang, namun saat itu penambahan penduduk yang bekerja lebih dari 3.000 orang," ujar Rusma.

Rusma menambahkan Pemkab Pessel melaksanakan tugas mensejahterakan masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja bagi warga. Pada tahun anggaran 2022 pihaknya menginvestasikan sedikitnya Rp 16 miliar untuk pengembangan sektor pariwisata di Pesisir Selatan. 

Kegiatan itu diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sedangkan di bidang pertanian selama lima tahun ke depan pemerintah kabupaten akan memperkuat kegiatan hilir produk unggulan daerah dengan sentuhan industrialisasi, sehingga komoditi lokal bisa lebih bernilai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement