Senin 07 Mar 2022 16:32 WIB

DKI Jakarta Mulai Gencarkan Operasi Pasar Jelang Ramadhan

Wagub DKI minta penindakan tegas bagi pelaku penimbunan pangan jelang Ramadhan

Red: Nur Aini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya mulai menggencarkan operasi pasar untuk memastikan stok pangan jelang Ramadhan.
Foto: Dok Pribadi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya mulai menggencarkan operasi pasar untuk memastikan stok pangan jelang Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya mulai menggencarkan operasi pasar untuk memastikan stok pangan jelang Ramadhan. Selan itu, dia meminta aparat keamanan untuk menindak secara tegas pelaku penimbun pangan, khususnya saat menjelang datangnya bulan Ramadhan.

"Kami minta aparat hukum menindak pelaku usaha yang menimbun pasokan pangan supaya tidak ada lagi di Indonesia, di Jakarta khususnya para pengusaha yang ingin meraup keuntungan dalam kesempitan ini," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Menurut Riza, kenaikan harga pangan pasti terjadi setiap tahunnya, terlebih menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Karenanya, kata dia, operasi pasar mulai digencarkan oleh pihaknya guna memastikan ketersediaan stok pangan di pasaran.

"Yang penting bagi kita, pertama ketersediaan pasokan pangan harus ada. Terkait ada peningkatan ya memang selalu diikuti ada (peningkatan) harga. Tapi tentu kami berharap semua pihak bisa membantu mendukung agar peningkatannya (harga) batas wajar, batas kemampuan daya beli warga," ucapnya.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta, per tanggal 7 Maret 2022 ini masih ada beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan. Bahan pangan yang mengalami kenaikan terbesar adalah daging sapi has yang mengalami kenaikan Rp3.471 sehingga harganya kini Rp141.046 per kilogram.

Bahan pangan selanjutnya yang mengalami kenaikan terbesar adalah cabai merah besar yang mengalami kenaikan Rp2.723 sehingga harganya sekarang adalah Rp54.523 per kilogram. Sementara minyak goreng harganya turun Rp118, namun harganya di pasaran adalah Rp17.125 atau di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan Kementerian Perdagangan sebesar Rp14.000. Bahkan di beberapa daerah di Jakarta dilaporkan terjadi kelangkaan minyak goreng akibat stok yang tipis.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement