Senin 07 Mar 2022 14:45 WIB

Dua Balita di Bandung Meninggal Dunia Akibat DBD

Angka kematian akibat DBD di Kota Bandung diklaim menurun

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Seorang pasien anak penderita DBD menjalani perawatan, ilustrasi
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pasien anak penderita DBD menjalani perawatan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua orang balita di Kota Bandung meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) periode Februari 2022. Dengan kondisi tersebut, masyarakat diminta untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dua orang balita berjenis kelamin laki-laki usia 3 tahun dan 4 tahun meninggal dunia. Kasus tersebut terjadi pada bulan Februari.

Baca Juga

"Yang meninggal ada tapi tidak tinggi, kasus meninggal lebih rendah dari tahun lalu (2021) secara persen," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara, Senin (7/3/2022).

Ia melanjutkan penurunan angka kematian akibat DBD karena deteksi awal yang dilakukan terhadap penderita. Sehingga, kasus dapat tertangani lebih cepat oleh petugas.

"Mengapa (kasus meninggal turun) karena ketemu dari awal jadi dapat ditangani," katanya. Ia menyebut penyebaran kasus DBD di Kota Bandung terjadi disebabkan banyak hal diantaranya karena virus dan kondisi orang yang terpapar.

Di tengah pandemi Covid-19, Ahyani mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan penyakit DBD terlebih kondisi cuaca musim hujan. Ia meminta para kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk optimal melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kasus DBD jangan lupa musim sedang hujan kasus memang tinggi sesuai pada musimnya. Saya mohon satu rumah satu kader jumantik dilaksanakan," katanya.

Selain itu, program 3M yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas harus dilaksanakan masyarakat. Apabila mengalami gejala panas untuk segera melapor ke puskesmas.

Data Dinkes Kota Bandung menunjukkan total kasus DBD pada 2021 mencapai 3.743 kasus dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 13 orang. Pada November 2021, kasus DBD mencapai 475 dengan empat orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan pada Desember 2021, kasus DBD mencapai 695 kasus dengan penderita yang meninggal 2 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement