Senin 07 Mar 2022 06:46 WIB

Usai Cukur MU, Guardiola Fokus pada Liverpool

Guardiola mengatakan pertempuran terakhir memperebutkan gelar dengan Liverpool

Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola berteriak selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Southampton dan Manchester City di stadion St Mary di Southampton, Inggris, Sabtu, 22 Januari 2022.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola berteriak selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Southampton dan Manchester City di stadion St Mary di Southampton, Inggris, Sabtu, 22 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Manajer Manchester City Pep Guardiola mengatakan penampilan timnya saat menang 4-1 melawan Manchester United menunjukkan mereka tetap lapar mencatat kesuksesan meskipun musim mereka dipenuhi trofi selama dilatih pelatih asal Spanyol itu.

"Saya berkali-kali mengatakan bahwa bentuk kesuksesan terbesar seorang manajer adalah setelah memenangi tiga Liga Inggris dalam empat tahun terakhir, kami masih berlari seperti kami berlari dan kami masih di sana untuk menang lagi,” kata dia setelah dua gol masing-masing dari Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez.

"Anda bisa bingung dan berpikir mungkin Anda bukan diri Anda. Namun kami bisa melakukannya lagi dan lagi dan berada di atas sana. Setelah anak-anak ini berada di sana selama bertahun-tahun," tambah dia seperti dikutip Reuters.

Guardiola mengatakan pertempuran terakhir memperebutkan gelar dengan Liverpool, yang kini enam poin di belakang pemimpin City dan memiliki satu pertandingan lebih, adalah pertarungan lain dalam duel yang tak terlupakan.

"Kami menghadapi lawan terberat yang pernah saya hadapi dalam karir saya sebagai manajer. Bertarung melawan mereka (Liverpool) dan bersama mereka memperebutkan trofi dan gelar, itu pencapaian terbesar yang pernah saya lakukan dalam karir saya," kata dia.

City benar-benar mendominasi 45 menit kedua pertandingan Minggu malam tadi itu setelah unggul 2-1 saat jeda, dengan operan dan pergerakan mereka yang sangat dominan melawan tim asuhan Ralf Ragnick.

"Babak kedua jauh lebih baik. Kami tidak bisa melupakan United dalam delapan pertandingan terakhir tanpa kalah. Babak kedua adalah salah satu level tertinggi yang pernah kami mainkan selama bertahun-tahun," kata dia.

“Saya sangat menuntut tetapi saya tahu batas saya dan saya tahu batas pemain dan babak kedua, dalam semua hal, penampilan adalah segalanya."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement