Senin 07 Mar 2022 04:01 WIB

Mastercard dan Visa Tangguhkan Layanan di Rusia 

Kartu Mastercard yang diterbitkan bank-bank Rusia akan berhenti beroperasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Kartu kredit (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Jenny Kane
Kartu kredit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penyedia kartu kredit asal Amerika, Mastercard dan Visa, telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan layanannya di Rusia. Hal itu berkaitan dengan aksi Rusia menyerang Ukraina.

Kartu Mastercard yang diterbitkan bank-bank Rusia akan berhenti beroperasi. Sementara kartu Mastercard yang diterbitkan di tempat lain tidak akan berfungsi di ATM-ATM di Rusia.

Baca Juga

Visa juga menangguhkan semua transaksi yang dilakukan dengan kartu Visa asal Rusia di luar Rusia. Selain itu, semua kartu Visa yang diterbitkan oleh bank-bank di luar Rusia tidak akan berfungsi ketika digunakan di Rusia.

"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng," kata Mastercard dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (5/3/2022) malam, dikutip laman Politico.

Mastercard mengungkapkan, mereka telah beroperasi di Rusia selama 25 tahun dan mempekerjakan lebih dari 200 orang di negara tersebut.

Sementara Visa secara gamblang mengkritik agresi Rusia terhadap Ukraina. “Perang ini dan ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian serta stabilitas menuntut kami merespons sejalan dengan nilai-nilai kami,” kata Kepala Eksekutif Visa Inc Al Kelly.

Pada Sabtu pagi, perusahaan pembayaran PayPal Holdings Inc juga mengumumkan mereka menutup layanannya di Rusia. “Dalam situasi saat ini, kami menangguhkan layanan PayPal di Rusia,” kata Kepala Eksekutif PayPal Holdings Inc Dan Schulman.

Dia mengungkapkan PayPal berdiri bersama komunitas internasional dalam mengutuk agresi militer dan kekerasan Rusia di Ukraina. Pemerintah Ukraina memang telah meminta PayPal agar keluar dari Rusia dan membantu mereka melakukan penggalangan dana.

Pada Jumat (4/3/2022), PayPal mengumumkan, sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, pihaknya berhasil menghimpun dana amal untuk Ukraina sebesar 150 juta dolar AS. PayPal menyebut, itu merupakan penggalangan dana dengan hasil terbesar dalam waktu singkat yang pernah mereka lakukan.

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement