Senin 07 Mar 2022 00:29 WIB

Jelang Ramadhan, Cabai dan Bawang Naik di Pasar Lampung

Kenaikan harga dipicu kendala distribusi dan transportasi Jawa – Sumatra.

Rep: Mursalin yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyortir bawang putih. Menjelang bulan Ramadhan, harga kebutuhan dapur seperti cabai dan bawang mulai bergerak naik di pasar tradisional Kota Bandar Lampung
Foto: ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Pekerja menyortir bawang putih. Menjelang bulan Ramadhan, harga kebutuhan dapur seperti cabai dan bawang mulai bergerak naik di pasar tradisional Kota Bandar Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menjelang bulan Ramadhan, harga kebutuhan dapur seperti cabai dan bawang mulai bergerak naik di pasar tradisional Kota Bandar Lampung. Kenaikan harga dipicu kendala distribusi dan transportasi Jawa – Sumatra.

Keterangan yang diperoleh di Pasar Pasir Gintung, pasar tradisional terkemuka di Kota Bandar Lampung, Ahad (6/3), kenaikan harga terjadi pada cabai merah dan rawit, bawang merah dan bawang putih. Selain itu kenaikan harga juga terjadi pada telur dan daging sapi. Kenaikan harga komoditas dapur tersebut sudah terjadi sejak pertengahan bulan lalu.

Baca Juga

Pergerakan harga terpantau sejak pertengahan Februari sampai awal Maret, harga cabai merah naik dari Rp 32.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg. Cabai rawit dari Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 per kg.

Cabai rawit jengki dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 32.000 per kg. Bawang merah dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.000 per kg. Bawang putih naik dari Rp 24.000 per kg menjadi Rp 26.000 per kg. Sedangkan bawang putih kating dari Rp 27.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg.

Sedangkan harga daging sapi terus bergerak naik dari sebelumnya Rp 130 per kg menjadi Rp 132.000 per kg, sedangkan telur ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 21.500 menjadi Rp 22.000 per kg. Sedangkan ayam potong kampung dijual Rp 90 ribu sampai Rp 120 ribu per ekor.

Menurut Darmin, pedagang cabai dan bawang di Pasar Pasir Gintung, kenaikan harga kebutuhan dapur karena masalah transportasi pengiriman barang dari Jawa ke Sumatra. Ia mengatakan cabai dan bawang dikirim dari Jawa, karena stok bawang dan cabai lokal sedikit.

“Sekarang banyak masalah di jalan pandemi Covid-19 banyak jalan tutup, juga penyebarang Merak – Bakauheni gangguan cuaca jadi lama pengiriman,” kata Darmin.

Ia mengatakan, selaku pengecer bawang dan cabai terpaksa menyesuaikan dengan harga yang dijual agen atau distributor. “Kalau mereka naik, kami juga terpaksa menaikkan karena modal juga naik,” ujarnya.

Agen cabai dan bawang yang berada di Pasar Pasir Gintung menyatakan, kenaikan karena masalah transportasi di jalan. Menurut Usman, masalah komoditas bawang dan cabai tersedia, namun biaya perjalanan yang membengkak karena masalah penyeberangan dan juga jalan-jalan yang tutup. “Karena itu, ongkos di jalan jadi membengkak,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang dilansir portal https://ews.kemendag.go.id/ periode 4 – 5 Maret 2022, kenaikan harga di Kota Bandar Lampung terjadi pada komoditas daging sapi dan telur ayam ras. Sedangkan harga cabai merah mengalami penurunan, dan harga bawang merah dan putih tetap.

Harga daging sapi dari Rp 128.300 per kg naik menjadi Rp 131.700 per kg. Sedangkan harga telur ayam ras naik dari 21.000 per kg menjadi 21.800 per kg. Cabai merah turun dari Rp 35.700 per menjadi Rp 33.700  per kg, dan cabai rawit harga tetap bertahan Rp 60.000 per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement