REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru key opinion leader (KOL) terhadap 11 tokoh calon presiden (capres) 2024. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo unggul di 11 aspek yang diuji dalam survei tersebut.
"Kalau dibaca secara umum, rekap skor dari 11 aspek yang kita tanyakan kepada opinion leader, maka muncul data ini. Ganjar Pranowo relatif tinggi. Angka yang dimiliki ganjar itu 7,51," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik di Cikini, Jakarta, Ahad (6/3).
Disusul oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dengan 7,32, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan angka 7.20, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,14, dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan 6,88.
Kemudian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 6,85, Panglima TNI Andika Perkasa 6,69, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar 6,54, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 6,41, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6,31. Sementara Ketua DPR RI Puan Maharani berada di urutan buncit dengan 5,80.
"Artinya dari 11 nama capres yang kita survei terhadap key opinion leaders, 10 orang mendapatkan angka rata-rata cukup baik. Artinya secara umum publik melihat bahwa siapapun yang nanti menjadi presiden adalah mereka yang memiliki kriteria cukup baik dari pandangan opinion leaders," jelasnya.
Diketahui dalam survei tersebut, Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia menguji 11 aspek terhadap 11 nama capres 2024. Kesebelas aspek tersebut antara lain visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.
Ganjar unggul di seluruh aspek. Sedangkan Puan konsisten berada di urutan ke-11 di 11 aspek di atas. Adi mengatakan, secara eksposure politik Puan dinilai terlalu 'kaku' lantaran selalu berkomentar dalam kapasitasnya sebagai pimpinan DPR.
"Agak berbeda dengan tokoh-tokoh yang 10 orang itu. Dia (10 tokoh) sering kali menampilkan satu personality politik yang out of the box yang tidak mulu kaitannya dengan posisinya sebagai pejabat publik di negara ini," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
