Ahad 06 Mar 2022 15:58 WIB

Pasien Covid-19 Meninggal di Tasikmalaya Terus Bertambah

Jumlah pasien Covid-19 Tasikmalaya yang meninggal dunia selalu ada sepekan terakhir.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di PMI Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022). PMI setempat menerapkan sistem jemput bola untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit umum daerah di Tasikmalaya yaitu sebanyak 2.400 labu per bulan terutama selama pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di PMI Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022). PMI setempat menerapkan sistem jemput bola untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit umum daerah di Tasikmalaya yaitu sebanyak 2.400 labu per bulan terutama selama pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami peningkatan. Dalam sepekan terakhir, selalu ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia di daerah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengakui, saat ini selalu ada kasus kematian akibat Covid-19 setiap harinya. Berdasarakan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 6 Maret 2022, dalam sehari terakhir ada satu kasus kematian akibat Covid-19.

Baca Juga

"Memang setiap hari selalu ada kasus kematian akibat Covid-19," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (6/3/2022).

Ia menyebut, sudah ada lebih dari 30 kasus kematian akibat Covid-19 sejak Januari 2022. Dari total kasus kematian itu, tiga orang di antaranya masih bayi.

Asep menjelaskan, bayi yang meninggal akibat Covid-19 kondisinya sudah parah ketika dibawa ke rumah sakit. Alhasil, nyawa ketiganya tak dapat diselamatkan.

"Sekitar 60 persen yang meninggal itu belum divaksin sama sekali. Dan tiga orang belum masuk sasaran vaksin, karena masih bayi," kata dia.

Asep mengakui, lonjakan kasus Covid-19 saat ini tak 'seganas' ketika terjadi lonjakan kasus varian delta. Namun, bukan berarti kasus kematian tidak ada.

"Kasus kematian tetap ada, tetapi angkanya tidak sebanyak saat lonjakan kasus varian delta. Mayoritas yang meninggal saat ini adalah yang belum divaksin dan memiliki komorbid," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement