Sabtu 05 Mar 2022 17:12 WIB

DANA Prediksi Ancaman Data yang akan Dihadapi pada 2022, Apa Saja?

VP Information Security DANA Indonesia Andri Purnomo mengungkapkan terdapat tiga tren ancaman keamanan data yang mungkin terjadi di 2022.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
VP Information Security DANA Indonesia Andri Purnomo. (Imamatul Silfia)
VP Information Security DANA Indonesia Andri Purnomo. (Imamatul Silfia)

Kasus kebocoran data kian marak terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Bahkan, kasus ini masih berlangsung dan menjadi ancaman yang terus mengintai.

Untuk itu, seluruh pihak, khususnya industri, diminta untuk berhati-hati dan waspada akan ancaman keamanan data. Dalam hal ini, VP Information Security DANA Indonesia Andri Purnomo mengungkapkan terdapat tiga tren ancaman keamanan data yang mungkin terjadi di 2022.

Baca Juga: Fix! Sinarmas Grup Caplok Dompet Digital DANA dari Cengkraman Eddy Sariaatmadja

"Pertama, attack itu akan mengincar dari sisi pengembangan aplikasi dan bagaimana aplikasi itu dikembangkan, karena di sini yang diincar adalah credential dari developer-nya. Jadi, pada saat dia dioperasionalkan, mereka punya jalan pintas untuk masuk ke sistem kita dan supply chain," kata Andri saat DANA Tech Talk 2022: Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology yang digelar secara virtual, Jumat (4/3/2022).

Kemudian, tren yang kedua adalah ransomware yang diperkirakan akan menjadi lebih dominan dan menjadi target. Andri menjelaskan para penyerang akan mencari data kritikal yang akan digunakan untuk tebusan. Kemudian, mengancam akan membocorkan data dan mempublikasikannya, mengancam akan mengejar korban, dan menyerang sistem layanan yang bocor.

Adapun tren yang ketiga adalah kerentanan akan dipersenjatai dalam waktu singkat. Akan ada lebih banyak eksploitasi zero-day yang akan datang dan serangan campuran yang akan menargetkan beberapa produk perangkat lunak sekaligus.

"Ini sangat signifikan perkembangannya, sedangkan pertahanannya tumbuh tapi tidak sesignifikan ancamannya. Jadi ada gap. Nah, gap-nya ini yang membuat kita sebagai pemain industri harus berhati-hati," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement