Sabtu 05 Mar 2022 16:15 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Gunakan Tenaga Surya di Tol Bali Mandara

BUMN berkomitmen penuh mendorong ekosistem terintegrasi dengan dasar energi hijau

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Christiyaningsih
Jalan tol Bali Mandara. BUMN berkomitmen penuh mendorong ekosistem terintegrasi dengan dasar energi hijau. Ilustrasi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jalan tol Bali Mandara. BUMN berkomitmen penuh mendorong ekosistem terintegrasi dengan dasar energi hijau. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Gerbang Tol (GT) Ngurah Rai, Jalan Tol Bali Mandara, Bali, pada Sabtu (5/3/2022). Ia mengapresiasi sinergi dan terobosan yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam membangun PLTS di Tol Bali Mandara.

Hal itu, kata Erick, merupakan bentuk nyata dukungan BUMN dalam pengurangan emisi karbon global dan Presidensi G20 2022. Menurutnya, kerja sama yang dibangun ini merupakan salah satu langkah konkret dalam mewujudkan nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE).

Baca Juga

"Saya mengapresiasi sektor usaha BUMN yang mulai menjalankan prinsip ekonomi hijau dan bertransformasi dalam mengurangi emisi karbon," ujar dia. Dirinya menegaskan BUMN berkomitmen penuh dalam mendorong ekosistem terintegrasi dengan dasar energi hijau.

"Kita berkomitmen untuk mencapai target net zero emision yang telah didengungkan pemerintah Indonesia yaitu pada 2060. Untuk mencapai ini, kita sedang berproses melakukan Energy Transition Mechanism dan juga mendorong ekosistem mobil listrik," tuturnya.

"Saya berharap kerja sama ini dapat menghadirkan nilai tambah terutama bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan sekitar," jelas Erick.

Peletakan batu pertama pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diteken dua BUMN tesebut pada 2 Februari 2022. Acara peletakan batu pertama pembangunan PLTS dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Direksi Jasa Marga juga Bukit Asam.

Memiliki kapasitas maksimum 400 kilowatt-peak (kWp), pembangunan PLTS akan dimulai di GT Ngurah Rai yang selanjutnya akan diteruskan ke dua GT lainnya yaitu GT Nusa Dua dan GT Benoa. Nantinya, panel surya akan dipasang di enam titik, masing-masing di akses masuk dan keluar jalur motor di 3 gerbang tol Jalan Tol Bali-Mandara. Panjang panel surya masing-masing titik tersebut yakni sepanjang 1 kilometer.

Pasokan listrik yang didapatkan melalui PLTS itu nantinya akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional, dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara. Sepanjang periode pembangunan PLTS, Jasa Marga menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna Jalan Tol Bali Mandara, khususnya pengendara motor, dengan memastikan tidak ada gangguan di lajur dan tetap beroperasi optimal sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pembangunan PLTS sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 ini ditargetkan rampung pada Juli 2022. Selain beralih menggunakan energi baru terbarukan, Jalan Tol Bali Mandara juga melakukan upaya program ramah lingkungan lainnya jelang pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 di Provinsi Bali seperti penambahan penanaman mangrove yang ditargetkan mencapai total 800 ribu tanaman.

Selain itu, pekerjaan penataan lansekap dan beautifikasi Jalan Tol Bali-Mandara dalam rangka mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 juga terus berjalan. Di antaranya pembuatan taman di area gerbang tol dan penanaman tanaman hias di median jalan, di semua gerbang tol, dan akses keluar masuk yang ada di Jalan Tol Bali-Mandara. Tidak hanya beautifikasi dan penataan lansekap, ciri khas dari Provinsi Bali juga akan disajikan kepada tamu negara Presidensi G20 dengan menghadirkan ornamen-ornamen khas Provinsi Bali, di antaranya di lampu PJU dan gerbang tol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement