Jumat 04 Mar 2022 22:53 WIB

Bertemu Megawati, Eri Dibekali Pesan Kerja Kerakyatan

Eri mengaku dititipi tiga pesan utama oleh Megawati.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Foto: Dok Humas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Eri mengaku, pertemuan yang berlangsung sekitar 90 menit itu dipenuhi pesan kerja kerakyatan di Surabaya.

Eri mengaku dititipi tiga pesan utama oleh Megawati. Pertama, penguatan ekonomi kerakyatan sebagai basis program-program pemulihan ekonomi. Megawati menyampaikan tentang pentingnya menjadikan UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi.

Baca Juga

”Dan persoalan UMKM ini pun, pesan Ibu Megawati, harus diberi solusi sejak dari hulunya. Misalnya soal hak atas kekayaan intelektual, ada hak cipta dan hak merek, kita perlu memfasilitasi UMKM untuk mendapatkannya,” ujar Eri.

Pesan kedua, lanjut Eri, adalah mendorong produksi makanan pendamping beras. Eri diminta Mega untuk aktif mengembangkan makanan pendamping beras berbasis urban farming maupun pemanfaatan lahan di perkotaan lainnya sebagai sumber makanan rakyat yang penuh gizi.

”Bu Mega meminta kami untuk memperkuat ketahanan pangan rakyat dengan sumber makanan pendamping yang mudah dikembangkan di kampung-kampung, murah, dan tetap penuh kandungan gizi untuk rakyat,” kata Eri. 

Adapun pesan ketiga, lanjut Eri, adalah penanganan terintegrasi untuk balita. Mulai dari pemantauan terhadap risiko stunting, gizi buruk, hingga perkembangan otak anak. Megawati, kata Eri, menaruh perhatian luar biasa pada generasi masa depan bangsa.

Eri menjelaskan, pesan-pesan dari Megawati itu akan langsung dibumikan di Kota Surabaya. Berbagai program yang sudah ada terkait ekonomi kerakyatan, menjaga ketahanan pangan rakyat, hingga penanganan balita diakuinya akan semakin diperkuat.

”Saya pulang ke Surabaya dan akan langsung menyusun program-program untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan, dan penanganan balita,” ujarnya.

Eri menyontohkan sejumlah program seperti pemberdayaan UMKM, pembuatan sentra-sentra UMKM, hingga konsolidasi belanja UMKM melalui melalui aplikasi digital milik Pemkot Surabaya, akan terus diperkuat. Kemudian dii kampung-kampung dan aset lahan Pemkot Surabaya akan diperkuat dengan mengembangkan sumber pangan alternatif. "Kami akan menggandeng ahli pertanian dari beberapa kampus untuk meriset komoditas yang bakal dikembangkan,” kata Eri.

Terkait penanganan balita, Eri menyebut telah berhasil membebaskan 3.900 anak dari status stunting dalam setahun kepemimpinannya. "Bahkan, kami melibatkan UMKM untuk menyediakan sumber makanan penuh gizi bagi balita stunting. Sehingga UMKM-nya terberdayakan, dan sekaligus balita stunting bisa mendapat asupan gizi yang baik,” ujar Eri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement