Jumat 04 Mar 2022 14:39 WIB

Bertemu Dubes Korsel, Anies Singgung Kerja Sama Sampah dan Transportasi

Hasil studi MRT dan LRT dari Korea Selatan akan segera keluar dalam waktu dekat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ilham Tirta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: Dok Satgas Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan ditemui Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Tae-sung di Balai Kota DKI, Jumat (4/3/2022). Dalam pertemuan itu, Anies menyampaikan terima kasih atas bantuan alat tes Covid-19 dan keperluan selama awal pandemi dari pemerintah Seoul kala itu.

Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, Anies juga menyinggung beberapa potensi kerja sama Korea Selatan di Indonesia. Selain dari upaya mereka mempererat hubungan sister city dan bilateral Korea Selatan-Indonesia.

Baca Juga

“Apresiasi atas persahabatan antara Korea dan Indonesia, khususnya hubungan dengan Jakarta. Kami berharap, kita bisa melihat menu pembangunan di Jakarta yang mungkin bisa dieksplor untuk kerja bersama dengan Korsel,” kata Anies dalam keterangannya di Balai Kota, Jumat (4/3).

Soal kerja sama, kata Anies, pembahasan secara umum menyoal berbagai bidang. Mulai dari transportasi, elektrifikasi mobilitas, penyediaan sistem air minum hingga pengelolaan air limbah. Bahkan, lanjut dia, juga menyoal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dari pasar-pasar yang ada di bawah naungan Pasar Jaya.

“Jakarta memiliki rencana untuk meningkatkan transportasi umum, pemukiman, pengelolaan air, dan elektrifikasi mobilitas. Banyak proyek besar yang sifatnya jangka panjang dan kami mengundang partisipasi dari berbagai pihak termasuk dari Korsel,” kata dia.

Dari sisi transportasi, Anies mengatakan, hasil studi MRT dan LRT dari Korea Selatan akan keluar segera dalam waktu dekat, selain dari pihaknya yang akan mendorong bus serta transportasi umum di DKI menjadi kendaraan listrik. Dalam bahasan kerja sama transportasi dan sampah organik, pihak Pemprov DKI berharap bisa menggali pemanfaatan yang jauh lebih berguna.

“Semoga limbah organik ke depannya bisa diolah menjadi komoditas berguna. Kita juga ingin proses pembangunan yang dikerjakan nanti mendapat transfer teknologi, pengetahuan dan pengalaman,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement