Jumat 04 Mar 2022 11:11 WIB

Banjir Terjang Tiga Desa di Dua Kecamatan di Probolinggo

Banjir terjang Probolinggo akibat hujan deras sejak Kamis (3/3/2022) sore

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Banjir terjang Probolinggo akibat hujan deras sejak Kamis (3/3/2022) sore. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Banjir terjang Probolinggo akibat hujan deras sejak Kamis (3/3/2022) sore. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Banjir menerjang tiga desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat sejak Kamis (3/3/2022) sore hingga malam.

"Desa yang terendam banjir yakni Desa Tambakrejo di Kecamatan Tongas, kemudian di Kecamatan Dringu ada Desa Dringu dan Desa Kedungdalem," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga saat dikonfirmasi per telepon di Probolinggo, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Menurut dia hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi sejak Kamis (3/3/2022) sore diduga menjadi pemicu terjadinya peningkatan debit air sungai dan meluap hingga menggenangi permukaan warga di tiga desa tersebut. "Banjir yang terjadi di Kecamatan Dringu biasanya kiriman dari wilayah atas yakni Kecamatan Sumber, Kuripan, dan Bantaran. Sedangkan banjir di Kecamatan Tongas biasanya kiriman air dari Kecamatan Sukapura dan Lumbang," tuturnya.

Sugeng mengatakan banjir di tiga desa tersebut sudah surut sehingga relawan dan warga mulai bekerja bakti membersihkan perabotan rumah yang sempat terendam banjir yang sebagian juga disertai lumpur. "Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Probolinggo juga masih melakukan asessmen akibat banjir yang menerjang di dua kecamatan itu untuk melakukan pendataan jumlah korban yang terdampak banjir," katanya.

 

Ia menjelaskan kedua kecamatan tersebut merupakan daerah rawan banjir. Ketika hujan turun dengan intensitas sedang hingga deras dengan durasi waktu lebih dua jam, maka kemungkinan akan banjir apalagi bersamaan dengan air pasang laut maka banjirnya akan semakin besar.

"Kami imbau masyarakat di daerah rawan banjir untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana alam banjir karena cuaca masih ekstrem dan potensi hujan masih terjadi," ujarnya.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam rilisnya secara tertulis melaporkan banjir berdampak pada 1.061 KK yang menempati 1.061 rumah di Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Probolinggo teridentifikasi sebagai wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Tongas dan Dringgu yang berdekatan dengan wilayah perairan termasuk pada wilayah dengan potensi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement