Kamis 03 Mar 2022 21:31 WIB

Kader Muda PPP Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Pasaman

Kader muda PPP salurkan bantuan ke korban gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat

Kader muda PPP salurkan bantuan ke korban gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat.
Foto: PPP
Kader muda PPP salurkan bantuan ke korban gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN - Kader muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat. Bantuan itu berupa bahan makanan, selimut, dan obat-obatan

“Bantuan diserahkan di daerah paling parah terdampak gempa bumi yakni di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat dan di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman,” kata Ketua PP GMPI Yogi Prima Danu, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, kedatangan bantuan di lokasi gempa disambut antusias oleh masyarakat baik itu tokoh masyarakat, alim ulama, serta pemuda setempat lantaran barang yang diberikan merupakan kebutuhan dasar yang mendesak. ”Semoga bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan musibah yang mereka alami. Pihak-pihak yang berpartisipasi aktif dalam memberikan bantuan untuk warga korban gempa ini selalu diberi kelapangan rezeki yang berkah,” ucapnya.

Yogi menjelaskan bantuan untuk para korban gempa yang disalurkan PP GMPI ini diperoleh dari sumbangan beberapa tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kebetulan saat ini menjadi anggota DPR RI. “Tokoh PPP yang mendonasikan rezekinya ini yaitu Wakil Ketua MPR RI asal Fraksi PPP Arsul Sani, anggota Fraksi PPP DPR RI asal daerah pemilihan Sumatera Barat 2 M. Iqbal, dan Ketua Umum PP GMPI sekaligus Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi,” ungkap Yogi.

 

Dia menambahkan, pihaknya harus menempuh perjalanan panjang untuk bisa sampaikan ke lokasi penyerahan bantuan. Hal ini disebabkan banyak jalan utama rusak berat akibat gempa bumi yang diiringi dengan tanah longsor dan banjir bandang. “Sehingga tim PP GMPI harus menempuh jalur alternatif yang sangat jauh dan sulit karena jalur alternatif ini berada di area pegunungan. Jalannya sempit dan berliku khas kontur topografis pegunungan bukit barisan,” terang Yogi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement