Kamis 03 Mar 2022 20:25 WIB

Putus Kontrak dengan Promotor, F1 Cabut GP Rusia dari Kalender

F1 juga pekan lalu telah mengumumkan pembatalan GP Rusia tahun ini

Cuaca di Sirkuit Sochi Autodrom, Rusia, pada Sabtu (25/9) yang membuat latihan bebas (FP3) GP Rusia dibatalkan.
Foto: AP Photo/Sergei Grits
Cuaca di Sirkuit Sochi Autodrom, Rusia, pada Sabtu (25/9) yang membuat latihan bebas (FP3) GP Rusia dibatalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Formula 1 tidak akan menggelar balapan di Rusia setelah olahraga balap itu memutuskan kontrak dengan promotor dari Grand Prix Rusia pada Kamis menyusul invasi negara tersebut ke Ukraina.

Balapan yang sedianya dipindah dari Sochi Olympic Park ke sirkuit di luar St Petersburg pada tahun depan itu memiliki kontrak hingga 2025.

F1 juga pekan lalu telah mengumumkan pembatalan GP Rusia tahun ini yang menempati slot 25 September.

"Formula 1 dapat mengonfirmasi telah menyudahi kontrak dengan promotor Grand Prix Rusia yang berarti Rusia tidak akan memiliki balapan di masa depan," demikian juru bicara pemegang hak komersial F1 seperti dikutip Reuters.

F1 menarik diri dari Rusia setelah badan balap dunia FIA pada Selasa mengeluarkan pernyataan yang mengutuk invasi negara itu ke Ukraina, namun mengizinkan pebalap Rusia dan Belarus tetap berpartisipasi di ajang balap dunia dengan kapasitas netral.

Federasi motorsport Inggris pada Rabu menangguhkan lisensi para pebalap Rusia dan Belarus sehingga tidak dapat berkompetisi di negara tersebut. Nikita Mazepin merupakan satu-satunya pebalap Rusia yang ada di grid F1 musim ini.

Pebalap berusia 22 tahun itu menghadapi masa depan karier yang tidak jelas setelah tim Haas mencopot seluruh branding sponsor utama mereka yaitu perusahaan pupuk kimia asal Rusia Uralkali yang dimiliki ayah sang pebalap, Dmitry, saat tes pramusim di Barcelona.

Nasib kemitraan Haas dengan sponsornya itu akan diputuskan pekan ini. Grand Prix Rusia bergabung ke kalender F1 pada 2014 silam dan telah dihadiri oleh presiden Vladimir Putin, yang juga menyerahkan trofi di podium.

Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina pekan lalu dan Belarus mendukungnya. Negara itu menyebut aksi di Ukraina itu sebagai "operasi khusus".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement