Kamis 03 Mar 2022 17:39 WIB

Menlu Rusia Sebut Perang Dunia Ketiga Bisa Libatkan Senjata Nuklir

Rusia masih menjadi negara dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, jika perang dunia ketiga terjadi, hal itu akan melibatkan senjata nuklir dan bisa sangat destruktif.
Foto: AP/Alexei Nikolsky/Pool Sputnik Kremlin
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, jika perang dunia ketiga terjadi, hal itu akan melibatkan senjata nuklir dan bisa sangat destruktif.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, jika perang dunia ketiga terjadi, hal itu akan melibatkan senjata nuklir dan bisa sangat destruktif. Hal itu disampaikan saat krisis antara Rusia dan Ukraina serta blok Barat belum menemui titik penyelesaian.

Komentar Lavrov tentang potensi digunakannya senjata nuklir dalam perang dunia ketiga dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti pada Rabu (2/3/2022). Lavrov menuduh Ukraina sedang berusaha mencari senjata nuklir. “Ukraina masih memiliki teknologi nuklir (Uni) Soviet dan sarana pengiriman senjata semacam itu,” ujarnya tanpa memberikan bukti konkret tentang tudingannya.

Baca Juga

Lavrov juga mengatakan bahwa Rusia akan menghadapi "bahaya nyata" jika Ukraina memperoleh senjata nuklir. Rusia dan Ukraina diagendakan melanjutkan perundingan putaran kedua yang bakal berlangsung di Belovezhskaya Puscha, Belarusia. Pembicaraan putaran pertama gagal menghasilkan kesepakatan, termasuk soal gencatan senjata. Namun positifnya, kedua belah pihak masih setuju menggelar negosiasi lanjutan.

Menurut penelitian, Rusia masih menjadi negara dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia. The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut, Rusia setidaknya memiliki 6.255 hulu ledak nukir. Sementara hulu ledak nuklir yang dimiliki Amerika Serikat (AS) berjumlah 5.550. Sedangkan, China serta Prancis masing-masing mempunyai 350 dan 290 hulu ledak nuklir.

Angka-angka tersebut, meskipun diterima secara luas, tetap merupakan perkiraan. Hal itu karena tidak semua sistem senjata berkemampuan nuklir benar-benar membawa hulu ledak nuklir.

Baca: Ancaman Banjir Bandang, Setengah Juta Warga Sydney Diminta Mengungsi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement