Kamis 03 Mar 2022 10:38 WIB

Kasus Covid-19 dan BOR DKI Kembali Turun

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih bersifat fluktuatif.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Kasus virus corona dan keterisian tempat tidur rumah sakit di DKI Jakarta disebut mulai menurun.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Kasus virus corona dan keterisian tempat tidur rumah sakit di DKI Jakarta disebut mulai menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, terdapat penurunan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta. Namun demikian, ia tak menampik jika selama dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung, kasus masih fluktuatif.

“Ada penurunan jumlah kasus Covid-19. BOR itu turun jadi 37 persen,” kata Riza di Balai Kota DKI, kemarin (2/3/2022) malam.

Baca Juga

Riza mengatakan, saat ini dari kapasitas BOR 6.782 orang, terpakai sekitar 2.478 tempat tidur. Sementara ICU, katanya, hingga kini ada di angka 46 persen.

“Dari 953 kapasitas, terpakai 434. Jadi 46 persen,” tuturnya.

Tak sampai di sana, menurut Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu, penurunan kasus Omicron di DKI juga terjadi. Hingga Rabu (2/3/2022) lanjut dia, kasus Omicron, sekitar 4.823 orang.

Ditanya soal libur panjang akhir Februari hingga awal bulan ini, Riza belum bisa menjawabnya. Menurut dia, kenaikan atau penurunan kasus pasca libur panjang itu akan tampak satu atau dua pekan ke depan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, ada penurunan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sejak akhir bulan lalu. Menurut dia, kasus aktif DKI Jakarta hingga Ahad (27/2/2022) lalu, turun di angka 5.006 kasus.

Berdasarkan data Dinkes DKI, kata dia, kasus di waktu yang sama berkisar 3.957 orang dari jumlah spesimen sekitar 36.117 orang. Dwi menambahkan, dari jumlah tersebut, total orang sembuh hingga kini mencapai 1.109.056 dengan tingkat kesembuhan 95,0 persen, dan total 14.609 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,3 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.

"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta,” kata Dwi dalam keterangannya, Senin (28/2/2022).

Namun demikian, dia mengakui jika positivity rate di DKI masih tinggi. Menurut dia, dalam sepekan terakhir ada tren persentase kasus positif sebesar 12,8 persen. Sedangkan kasus positif secara total sebesar 12 persen. “WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement