Kamis 03 Mar 2022 08:41 WIB

Rusia-Ukraina Jadwalkan Pembicaraan Gencatan Senjata

Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Subarkah
Seorang pria bersenjata berdiri di Lapangan Independen (Maidan) di pusat Kyiv, Ukraina, Rabu, 2 Maret 2022. Pemimpin Ukraina mengecam eskalasi serangan Rusia di kota-kota padat sebagai kampanye teror terang-terangan, sementara Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa jika Pemimpin Rusia tidak membayar harga untuk invasi, agresi tidak akan berhenti di satu negara.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Seorang pria bersenjata berdiri di Lapangan Independen (Maidan) di pusat Kyiv, Ukraina, Rabu, 2 Maret 2022. Pemimpin Ukraina mengecam eskalasi serangan Rusia di kota-kota padat sebagai kampanye teror terang-terangan, sementara Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa jika Pemimpin Rusia tidak membayar harga untuk invasi, agresi tidak akan berhenti di satu negara.

IHRAM.CO.ID, MOSKOW — Rusia dan Ukraina akan segara membahas rencana gencatan senjata pada Kamis besok. Dikutip dari Alarabiya, rencananya perundingan akan digelar di perbatasan antara Polandia dan Belarusia.

“Delegasi Ukraina telah meninggalkan Kiev. Kami berharap mereka berada di sini besok pagi," kata Kepala Delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, untuk pembicaraan gencatan senjata.

Sementara itu, kepresidenan Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengkonfirmasi bahwa delegasinya dalam perjalanan ke tempat pembicaraan. 

Pejabat Rusia dan Ukraina bertemu pada Senin lalu di perbatasan antara Belarus dan Ukraina, tetapi pembicaraan gencatan senjata gagal mencapai terobosan. 

Pada Selasa (2/3), Juru Bicara Kremlin Dmitry  mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari putaran pertama pembicaraan yang diadakan dengan Ukraina.

Sebelumnya pada Rabu, layanan darurat Ukraina mengatakan invasi Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina dan menghancurkan ratusan bangunan. Sementara Badan Pengungsi PBB memperkirakan lebih dari 874 ribu orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga.

Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow. Banyak negara juga memasok senjata untuk Ukraina, menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia, dan melarang media milik pemerintah Rusia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement